Silmy Karim Tekankan Perlunya Perlindungan Pekerja Migran di ASEAN dari TPPO

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2024, 12:01
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
27th Meeting of ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Division of The Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Nha Trang - Vietnam, 14 Agustus 2024. 27th Meeting of ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Division of The Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Nha Trang - Vietnam, 14 Agustus 2024. (Dok.Istimewa)

Ntvnews.id, Vietnam - Perlindungan pekerja migran dari bahaya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) harus menjadi perhatian utama, mengingat kontribusinya yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif di ASEAN.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim dalam The 27th Meeting of ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Division of The Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Nha Trang - Vietnam, 14 Agustus 2024.

Baca Juga:

Andika Rosadi Akui Ingin Rujuk dengan Nisya Ahmad

Jokowi Ucapkan Terima Kasih dan Beri Bonus ke Atlet yang Berlaga di Olimpiade

"Indonesia, dengan potensi sumber daya manusia yang melimpah, menjadi sasaran empuk para sindikat perdagangan orang di ASEAN, di mana lebih dari 85% korbannya diselundupkan ke dalam, dari, dan di dalam kawasan," tutur Silmy.

27th Meeting of ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Division of The Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Nha Trang - Vietnam, 14 Agustus 2024. <b>(Dok.Istimewa)</b> 27th Meeting of ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Division of The Ministries of Foreign Affairs (DGICM) di Nha Trang - Vietnam, 14 Agustus 2024. (Dok.Istimewa)

Selama periode 2020-2023 tercatat 2434 kasus terkait online scam yang ditangani oleh Perwakilan-Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara, antara lain Kamboja sebanyak 1.233 orang, Myanmar sebanyak 205 orang, Filipina sebanyak 469 orang, Laos sebanyak 276 orang, Thailand sebanyak 187 orang, Vietnam sebanyak 34 orang, dan Malaysia sebanyak 30 orang.

Halaman
x|close