Ntvnews.id, Jakarta - Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat tindakan dengan memberhentikan sementara program studi Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip).
Hal ini dilakukan karena adanya dugaan perundungan terhadap salah satu mahasiswi hingga menyebabkan kematian.
Siti Nadia Tarmizi, Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes memberikan pernyataan tersebut.
"Pergantian KSM (Kelompok Staf medis dan anestesi dan penghentian sementara pendidikan anestesi di RS Kariadi," katanya kepada awak media.
Ilustrasi Wanita Depresi Hingga Bunuh Diri (Pixabay)
Kata dia, aksi tersebut dilakukan untuk melakukan penyelidikan lebih dalam soal kasus tersebut.
Baca Juga:
Kemenkes Bakal Cabut Izin Dokter Jika Terlibat Bullying Sampai Mahasiswa Undip Bunuh Diri
Dokter Spesialis Anestesi FK Undip yang Bunuh Diri Tinggalkan Buku Harian, Isinya Bikin Merinding!
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) ditemukan tewas di kamar kosnya usai diduga bunuh diri.
Wanita berusia 30 tahun tersebut meninggal dunia setelah menyuntikan obat penenang pada tubuhnya sendiri.
Ia ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024 lalu. Ia bunuh diri diduga tak kuat dengan bullying oleh seniornya.
Hasil olah TKP yang dilakukan oleh kepolisian juga ditemukan sebuah buku harian yang berisi curhatan milik Aulia Risma Lestari.