Ntvnews.id, Bangladesh - Pengadilan Bangladesh telah mulai melakukan penyelidikan terhadap mantan perdana menteri Sheikh Hasina dan sembilan orang lainnya.
Hal tersebut atas tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, terjadi sejak tanggal 15 Juli hingga 5 Agustus selama gerakan mahasiswa melawan pemerintahannya.
Mengutip dari India Today Kamis, 15 Agustus 2024, Pengaduan diajukan pada hari Rabu ke badan penyidikan Pengadilan Kejahatan Internasional Bangladesh terhadap Hasina.
Baca Juga:
Bangladesh Menghadapi Krisis Ekonomi Usai Terjadi Kerusuhan
Disebut Terlibat Penggulingan PM Bangladesh, Ini Respons AS
Selain Hasina, juga ada sekretaris jenderal Liga Awami dan mantan menteri transportasi jalan dan jembatan Obaidul Quader, mantan menteri dalam negeri Asaduzzaman Khan Kamal, dan beberapa tokoh terkemuka lainnya di dalam partai.
Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina (Istimewa)
Pengacara Gazi MH Tamim mengkonfirmasi pada hari Kamis, bahwa Pengadilan memulai penyelidikan. Dia mengatakan lembaga investigasi memulai penyelidikan pada Rabu malam.
Liga Awami yang dipimpin Hasina beserta organisasi afiliasinya juga disebutkan dalam petisi tersebut. Petisi diajukan oleh Bulbul Kabir, ayah dari Arif Ahmed Siam, siswa Kelas IX yang terbunuh saat gerakan mahasiswa anti diskriminasi.
Permohonan Kabir menuduh Hasina dan yang lainnya mengatur tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa mahasiswa, mengakibatkan banyak korban jiwa dan pelanggaran hak asasi manusia.
Keluhan tersebut muncul pada hari ketika pemerintah sementara mengatakan bahwa pembunuhan yang dilakukan dalam periode 1 Juli hingga 5 Agustus akan diadili oleh Pengadilan Kejahatan Internasional.