Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan bahwa Anies harus belajar lagi setelah melihat dinamika pemilu yang memanas. Terlebih setelah NasDem menarik dukungannya dari Anies untuk maju di Pilkada Jakarta.
“Ya belajar lebih hebat. Mungkin ada sekolah, sekolah formal, ada sekolah kehidupan. Dia sedang belajar di sekolah kehidupan. Tidak hanya referensi textbook semata-mata," ucapnya.
Ketika ditanyai apakah ada kesepakatan dengan Prabowo di KIM, Surya Paloh menyatakan belum. Menurutnya hal itu merupakan hak preogratif ada di tangan Prabowo.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia vs Australia di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
“Belum, belum. Pak prabowo kan juga ya bagaimanapun juga pasti beliau yang paling memahami. Beliau yang jadi presiden, beliau yang mengatur kabinetnya. Pak prabowo sendiir. Seluruh hal preogratif ada di tangan pak Prabowo” tuturnya.
Lebih lanjut, ketika ditanyai NasDem dapat berapa kursi dalam pemerintahan Jokowi. Surya palin tidak menanggapinya. Menurutnya itu merupakan pertanyaan sensitif.
“Haha itu yang dari Nasdem cukup sensitif hehe, agak sensitif. Agak unik nih partainya. Kita malulah bicara soal-soal begitu. Ada pride pada diri kita. Kita tahu secara etik moralitas kita, kan kan posisi kita siapa? Itu kalian bisa mengerti.” Ucapnya.
Baca Juga: PAN Siap Dukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Tapi Wakilnya Anak Zulhas
Dalam kesempatan yang sama, Surya Paloh juga mengungkapkan bahwa apa yang sudah diletakan selama 10 tahun oleh Jokowi harus berlanjut.
“Apa yang sudah baik diletakkan oleh 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi, itu harus berlanjut. Jelas itu. Harus lebih hebat lagi, kalau mundur ya itu kekecewaan bagi kita. Itu dia kita bersama," tuturnya.