Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani, tidak memberikan banyak komentar terkait fenomena pencatutan KTP masyarakat untuk mendukung pencalonan kepala daerah di Jakarta. Ia hanya mengimbau pihak-pihak yang berwenang untuk membantu meluruskan dan menjelaskan masalah tersebut.
“Ya pihak yang terkait tentu saja harus meluruskan dan kemudian menjelaskan. Kalau memang itu benar ya sampaikan itu salah, tidak boleh dilakukan. Kan nanti ada KPU dan KPUD yang kemudian memproses.” ujarnya.
Puan juga menambahkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) akan menangani masalah tersebut. "Nanti KPU dan KPUD yang akan memprosesnya," ujarnya.
Baca Juga: Pimpin Sidang Bersama DPR-DPD, Puan Pakai Kebaya Emas Buatan Didiet Maulana
Sementara itu, Menteri Kominfo Budi Arie memberikan tanggapan singkat saat ditanya tentang masalah ini.
"KPU yang nanti bisa memeriksanya," kata Budi.
Kasus pencatutan KTP ini menjadi perhatian publik setelah ramai dibahas di media sosial X sejak Kamis, 15 Agustus 2024.
Beberapa warga melaporkan bahwa KTP mereka digunakan tanpa izin dan tanpa sepengetahuan mereka untuk mendukung pasangan calon Dharma Pongrekun-Kun Wardana dalam Pilkada DKI Jakarta.
Mereka merasa terkejut saat menemukan nomor KTP mereka terdaftar di laman Info Pemilu, padahal mereka mengaku tidak mendukung pasangan tersebut.
Baca Juga: Lee Jeong Hoon Akui Jadi Korban Penipuan Angela Lee
Hal serupa juga dialami oleh anak-anak Anies Baswedan. Melalui akun X-nya, Anies menjelaskan bahwa KTP dua anaknya, adiknya, serta beberapa anggota timnya juga dicatut untuk mendukung calon pasangan independen tersebut. Bottom of Form
"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yg bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," kata Anies.