Pria Ngaku Dirampok di Tanah Abang, Diminta Tebusan Kalau Mau HP Balik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 19:10
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi perampokan. (Antara) Ilustrasi perampokan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pria mengaku dirampok di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Uang dan ponselnya digasak kawanan pelaku. Korban berinisial AM (24), yang mengaku dimintai uang tebusan jika ingin ponselnya dikembalikan.

Mulanya, AM yang bekerja sebagai kuli panggul ekspedisi, baru pulang kerja pada Kamis (15/8/2024) malam. Dia diantar oleh temannya sampai jarak 10 meter dari Stasiun Tanah Abang.

"Saya tiba-tiba saja, saya pas turun dari motor, langsung dipukulin sama mereka, digeledah tas saya semua, diambil handphone saya, dompet. Dompetnya dipulangin, cuma posisinya kosong, nggak ada apa-apa. KTP sama STNK nggak ada. Dipulangkan pas itu juga," ujar AM di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dia sempat berteriak meminta tolong. Ada sejumlah orang di sana, tapi menurutnya, seakan tak mengacuhkan teriakannya.

"Saya teriak-teriak minta tolong, lagi rame itu lokasi jam pulang kerja jam 7. Posisi keamanan di sana kan ada satpam stasiun, satpam halte juga di sana. Saya teriak-teriak minta tolong, nggak ada yang respons. Mereka cuek, pura-pura nggak lihat semua," papar dia.

Ia sempat meminta ponselnya dikembalikan. Tapi pelaku meminta uang tebusan jika handphone korban dikembalikan.

"Saya bilang saya mohon-mohon, 'Pak, HP saya balikin lagi, itu HP satu-satunya'. Saya mohon-mohon minta HP saya balik. Terus ada yang bilang juga gini satu orang, 'Lu kalau pengin aman, pengin HP lu balik, sini, gue minta uang tebusan sama lu'," jelas dia.

Alih-alih memberikan ponsel, para pelaku malah memukuli korban. Peristiwa itu terjadi sekitar 30 menit lamanya. Korban lantas diancam akan dibunuh jika terus meracau.

"Setengah jam lamanya kejadian. Saya lama mohon-mohon minta HP saya balik, tapi malah dipukulin terus-terusan. Dipukul di bagian kepala, di bagian badan, semuanya, ditendang-tendang, banyaknya, diinjek sama mereka," tuturnya.

"Ancaman sama mereka kalau saya nggak berhenti minta HP saya, saya akan dibunuh. Saya sudah diancam sama batu bata itu," sambung AM.

AM mengaku tak mengenal dan tidak punya masalah dengan para pelaku. Kala itu dirinya memberanikan diri untuk lari dan meminta bantuan kepada pamannya yang sudah berada di dalam Stasiun Tanah Abang.

Korban telah melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan: LP/B/4784/VIII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 15 Agustus 2024. Kini, kasus tersebut tengah diselidiki Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

x|close