Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku mendengar rekaman video pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mau menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum untuk menindak pihak-pihak yang tak sejalan dengan mantan Wali Kota Surakarta. Rekaman diduga suara Jokowi tersebut Hasto tunjukkan kepada wartawan, usai menghadiri upacara HUT ke-79 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).
"Tadi beredar video kan, bagaimana Jokowi menyatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke Ketua KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri," ujar Hasto.
Baca juga: Hasto Putar Rekaman Diduga Suara Jokowi yang Intimidasi Hukum, Ini Kata Istana
Dalam rekaman yang diputar oleh Hasto kepada awak media, terdengar ucapan Jokowi, yakni "Kalau masih ada yang main-main, .... Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikkan saja, 'Di sana ada yang main-main'. Cuma masa saya mau intip sendiri kan enggak mungkin."
Jokowi Baju Adat Timor Tengah Selatan dari NTT (HUT RI 2020) (YouTube)
Menurut Hasto, rekaman pernyataan Jokowi itu sudah beredar. Tapi, ia tak menyebutkan secara rinci sumber video yang diterima tersebut.
Hasto lantas meminta Jokowi untuk mengklarifikasi pernyataannya. Karena, kata Hasto, apabila pernyataan Jokowi yang ingin menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan, hal itu dapat membahayakan demokrasi dan penegakan hukum.
Menurutnya, pernyataan Jokowi itu kurang bijak disampaikan oleh seorang presiden. Karena, setiap orang berhak untuk bebas dan berekspresi, sehingga tidak boleh diintimidasi.
Sumber Video
Belakangan terungkap video yang dimaksud Hasto. Pernyataan dalam video rupanya disampaikan Jokowi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pada 13 November 2019.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan para pemimpin daerah agar tak macam-macam dalam menjalankan program Cipta Lapangan Kerja yang dicanangkan pemerintah pusat. Kala itu, Jokowi mengaku telah memahami berbagai modus yang digunakan para pimpinan daerah, mulai dari kepala daerah, hingga pejabat penegak hukum.
"Cipta Lapangan Kerja agenda besar bangsa kita. Jangan ada yang bermain-main, saya sudah wanti-wanti betul. Kalau ada yang main-main, akan saya gigit sendiri," ujar Jokowi, Rabu (13/11/2019).
Berikut isi pidato Jokowi selengkapnya:
Saya rasa itu mungkin yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Kembali lagi, perlu saya sampaikan bahwa kecepatan kita dalam bekerja, kecepatan kita dalam melayani ini sangat penting sekali bagi kita semuanya. Kepada para penegak hukum, Kapolda, Kapolres, Kajati, Kajari, Ketua Pengadilan Tinggi dan Negeri, tugas saudara-saudara semuanya adalah menegakkan hukum, mendukung agenda strategis bangsa. Dan saya ingatkan juga, jangan menggigit orang yang benar. Kalau yang salah, silakan digigit tapi yang benar jangan sampai digigit dan jangan pura-pura salah gigit. Jangan pernah juga menggigit pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan negara ini karena tugas saudara-saudara adalah menggigit siapapun yang memiliki niat buruk untuk mengganggu agenda-agenda besar strategis bangsa kita.
Saya juga tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang pekerjaannya hanya menakut-nakuti dan mengganggu inovasi, yang pekerjaannya justru memeras birokrat dan pejabat. Ini saya sampaikan ini secara terbuka, pada kesempatan yang baik ini. Yang pekerjaannya memeras para pelaku usaha, saya mendengar itu banyak sekali, ini akan saya inventarisasi dan saya akan perintahkan, entah ke Kapolri, entah ke Pak Jaksa Agung, ini ada ini, di kejari ini, di kejati ini, di polda ini, di polres ini. Tolong cek, langsung copot, pecat! Begitu saja, sudah. Itu setop kayak begitu, harus setop, jangan diterus-teruskan. Kepada Pangdam, Danrem, Dandim, seluruh jajaran TNI, kebesaran TNI harus dipergunakan untuk menjaga pertahanan, keamanan, persatuan. Kewibawaan TNI harus dimanfaatkan untuk mendukung agenda-agenda besar bangsa ini. Saya titip berkali-kali kepada Panglima TNI. Rakyat sangat berharap pada kontribusi-kontribusi yang diberikan dari TNI dan Polri.
Sekali lagi, cipta lapangan kerja itu agenda besar bangsa kita. Meningkatkan ekspor, menurunkan impor juga agenda besar bangsa kita. Jangan pernah ada yang bermain-main di area ini. Saya sudah wanti-wanti betul, di area ini kalau ada yang masih bermain-main, saya gigit sendiri. Akan saya gigit sendiri, sudah. Lima tahun kemarin, saya detailkan lagi, ini apa ini, ini kok enggak jalan, apa? Ini kok enggak jalan, apa? Oh di sini, saya sudah mulai mengerti. Oh, di sini. Sudah mulai mengerti. Oh, di sini. Saya sudah mulai mengerti, oh, di sini. Saya sudah mulai mengerti. Kalau masih diteruskan, ini saya ingatkan pagi hari ini. Kalau masih ada yang main-main, sekali lagi, yang menggigit saya sendiri, lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisiki saja. Di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau menggigit sendiri kan, enggak mungkin.
Adapun video yang disoal Hasto, turut diunggah oleh akun Instagram orang dekat presiden terpilih, Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo. Suryo Prabowo seakan hendak mengatakan bahwa Hasto keliru dalam pernyataannya.
"Saya sangat berharap Presiden Terpilih @prabowo dapat melanjutkan tekad pemberantasan korupsi yang pernah disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Pembukaan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, SICC Sentul Bogor, Rabu (13/11/2019)," tulis keterangan unggahan akun @suryoprabowo2011. Dalam unggahannya, Suryo Prabowo juga menyertakan link YouTube yang jadi sumber video.