Ntvnews.id, Ankara - Puluhan anggota parlemen Turki terlibat dalam baku hantam saat sidang parlemen pada Jumat, 16 Agustus 2024 waktu setempat. Perkelahian fisik ini terjadi ketika berlangsung perdebatan terkait pencopotan seorang politisi oposisi yang telah dipenjara dan kehilangan kekebalan parlementernya tahun ini.
Dilansir dari Anadolu, Senin, 19 Agustus 2024, keributan tersebut berlangsung selama 30 menit di ruang sidang parlemen Turki. Akibatnya, sedikitnya dua anggota parlemen terluka, yang menyebabkan sidang harus dihentikan sementara.
Setelah kericuhan mereda, anggota parlemen kembali ke ruang sidang untuk melakukan pemungutan suara. Hasilnya, usulan dari kubu oposisi untuk mengembalikan mandat parlemen kepada Can Atalay, seorang anggota parlemen dari oposisi yang juga pengacara dan aktivis HAM, ditolak.
Baca Juga: Baku Hantam Terjadi di Parlemen Turki, Anggota Dewan Saling Jotos
Atalay memenangkan kursi parlemen dalam pemilu tahun lalu meskipun berkampanye dari balik penjara. Dia merupakan salah satu dari tujuh terdakwa yang dijatuhi hukuman hingga 18 tahun penjara pada tahun 2022 dalam kasus yang kontroversial.
Kekacauan di parlemen dimulai ketika Alpay Ozalan, anggota dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, menyerang Ahmet Sik, anggota Partai Pekerja Turki (TIP). Sik mengkritik perlakuan pemerintah terhadap Atalay, dan menyatakan bahwa
"teroris terbesar di negara ini adalah orang-orang yang duduk di kursi tersebut," merujuk pada anggota parlemen dari partai berkuasa.
Baca Juga: Muak! Kini Turki Gugat Israel ke Mahkamah Internasional
Jurnalis AFP melaporkan bahwa Ozalan, seorang mantan pesepakbola, mendekati mimbar dan mendorong Sik hingga terjatuh. Dalam keadaan terjatuh, Sik dipukuli oleh beberapa anggota parlemen dari AKP. Puluhan anggota parlemen lainnya kemudian ikut terlibat dalam perkelahian tersebut.
Rekaman video yang diunggah secara online menunjukkan perkelahian para anggota parlemen tersebut, dengan staf parlemen membersihkan bercak darah dari lantai ruang sidang. Dua anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik (CHP) dan Partai Kesetaraan dan Demokrat Rakyat (DEM) mengalami cedera di bagian kepala akibat insiden tersebut.