Ntvnews.id, Jakarta - Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 29 orang, termasuk anak kembar lima, pada malam Minggu, kata pejabat kesehatan.
Kejadian seiring Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel, untuk mencoba mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat membantu meredakan ketegangan regional yang kian meningkat.
AS dan mediator lainnya, Mesir dan Qatar, mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan setelah perundingan dua hari di Doha, dan para pejabat Israel menyatakan optimisme yang hati-hati.
Namun Hamas dalam pernyataannya pada hari Minggu menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menetapkan persyaratan baru, termasuk penolakannya terhadap penarikan pasukan sepenuhnya dari Gaza.
Sebuah klinik kesehatan di Jalur Gaza luluh lantak akibat hantaman rudal Israel/tangkapan layar NTV
Melansir dari India Today Senin, 19 Agustus 2024, proposal yang berkembang tersebut menyerukan proses tiga fase di mana Hamas akan membebaskan semua sandera yang diculik selama serangan tanggal 7 Oktober lalu.
Hal ini yang memicu perang paling mematikan antara Israel dan Palestina. Sebagai imbalannya, Israel akan menarik pasukannya dari Gaza dan membebaskan tahanan Palestina.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut mengungsi dan membuat para ahli memperingatkan akan terjadinya kelaparan dan merebaknya penyakit seperti polio.