Ntvnews.id, Jakarta - Berdasarkan data, Kementerian Kesehatan menyebutkan sudah ada 88 kasus yang sudah terkena cacar monyet di Indonesia.
"Dari 54 kasus ini seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Cacar Monyet Mpox pada tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Yudhi Pramono, dilansir Antara, Senin 19 Agustus 2024.
Baca Juga:
Rosan Roeslani Jadi Menteri Investasi, Ini Respons Erick Thohir
Tim SAR Banten Lakukan Pencarian ABK yang Hilang di Perairan Salira
Adapun kasus tersebut tersebut di berbagai wilayah, seperti Jakarta 59 orang, Jawa Barat 13 orang, Banten 9 orang, Jawa Timur 3 orang Yogyakarta 3 orang dan 1 orang di Kepulauan Riau.
Ilustrasi cacar monyet (Reuters)
Yudhi mengatakan sebanyak 54 dari 88 kasus itu memenuhi kriteria untuk Whole Genome Sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.
Dalam kesempatan itu dia menyebutkan terdapat dua Clade Cacar Moyet (Mpox) virus, yakni Clade I berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin) dengan subclade 1a. Menurutnya, subclade 1a ini memiliki angka fatalitas (CFR) lebih tinggi daripada clade lain dan ditularkan melalui beberapa mode transmisi.
Sementara itu, lanjutnya, subclade 1b ditularkan sebagian besar dari kontak seksual dengan CFR 11 persen.
Berbeda dengan Clade I, kata dia, Clade II berasal dari di Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb dengan CFR 3,6 persen. Clade II memiliki CFR rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari kontak seksual pada saat wabah pada 2022.
Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. Dia menyebut bahwa hubungan seksual antara sesama lelaki berisiko besar menularkan penyakit itu.