Ntvnews.id, Jakarta - Pada Sabtu, 17 Agustus 2024, momen perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI berubah menjadi detik-detik mencekam bagi belasan pendaki Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara.
Baca Juga:
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Oxford United Milik Ketum PSSI Erick Thohir
Maju Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil: Kami Akan Bekerja Keras
Tanpa diduga, gunung api yang terkenal aktif ini mendadak mengalami erupsi hebat. Momen dramatis ini terekam oleh kamera drone salah satu pendaki dan menjadi viral setelah diunggah ke media sosial oleh akun @AnakEsa.
Dalam video yang beredar, terlihat bagaimana para pendaki yang sedang berada di puncak gunung mendadak panik dan berlarian menyusuri jalur turun saat asap tebal dan abu vulkanik mulai mengepul dari kawah.
@anak_esa4 ??Stop Summit ke kawah Dukono! Detik-detik pendaki hampir dihantam material erupsi ketika summit ke puncak Dukono pas moment 17 Agustus. Ngeriii, aktivitas Dukono lagi tinggi hingga muntahan materialnya terlempar keluar dari kawahnya. Sebelum summit, mari kita observasi dahulu. Arah angin, seberapa kuat erupsinya, serta pertimbangan lainnya. Jangan memaksakan untuk summit ketika situasi tidak memungkinkan. Jangan lupa, puncak adalah bonus. Pulang ke rumah dengan selamat adalah tujuan sebenarnya dari pendakian! #anak_esa #pesonaindonesia #malukuutara #dukonomountain #eruption #volcanoeruption ? original sound - anak_esa
Erupsi yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak pihak, mengingat pendakian tersebut berlangsung tanpa adanya koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dukono.
Bambang Sugiono, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, mengonfirmasi keaslian video tersebut dan menyesalkan tindakan para pendaki yang nekat mendaki tanpa berkoordinasi.
"Iya benar, kita juga tahu dikirim teman (video) dari Instagram. Dilihat dari video yang ada, masih ada pendaki tanpa ada koordinasi di pos pengamatan gunung api (Dukono). Secara diam-diam mengambil insiatif sendiri dan mendaki sampai ke titik pusat kegiatan kawah Gunung Dukono." demikian pernyataan resminya.
Bambang juga mengingatkan bahwa mendaki gunung api aktif seperti Dukono tanpa pengawasan dan koordinasi dengan pihak berwenang adalah tindakan yang sangat berbahaya.
"Ini sangat berbahaya terhadap keselamatan," tandasnya.