Ntvnews.id, Beijing - Kapal-kapal dari China dan Filipina kembali terlibat dalam insiden di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Media pemerintah Beijing menuduh kapal Filipina "dengan sengaja bertabrakan" dengan kapal China di dekat perairan dangkal yang diperebutkan oleh kedua negara.
Dilansir dari CNA, Selasa, 20 Agustus 2024,menyebut menurut laporan televisi pemerintah China, CCTV, yang mengutip juru bicara Penjaga Pantai China, Geng Yu, kapal Filipina nomor 4410 sengaja menabrak kapal China nomor 21551 meskipun sudah ada banyak peringatan dari pihak China.
Beijing tetap mempertahankan klaimnya atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meskipun pengadilan internasional telah menyatakan klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Baca Juga: Carlos Yulo Raih 2 Medali Emas, Pengusaha Filipina Berikan Ramen Gratis Seumur Hidup
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa konfrontasi antara China dan Filipina di Laut China Selatan, termasuk di sekitar perairan dangkal Second Thomas Shoal, yang saat ini menjadi lokasi garnisun militer Filipina dengan sebuah kapal perang terdampar di sana.
CCTV melaporkan bahwa kapal-kapal Penjaga Pantai Filipina secara ilegal memasuki perairan dekat Xianbin Reef di Kepulauan Nansha tanpa izin dari pemerintah China, merujuk pada Sabina Shoal dan Kepulauan Spratly.
Laporan CCTV menyebutkan bahwa Penjaga Pantai China telah mengambil tindakan terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Memanas! Kapal China dan Filipina Alami Tabrakan di Wilayah Sengketa
Dalam insiden terbaru, China menuduh kapal-kapal Filipina bertindak "secara tidak profesional dan berbahaya, yang mengakibatkan tabrakan". Geng Yu menegaskan peringatan keras kepada Filipina untuk menghentikan pelanggaran dan provokasinya.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi pada pukul 03.24 waktu setempat, dan kapal Penjaga Pantai Filipina kemudian memasuki perairan dekat Second Thomas Shoal sekitar pukul 06.00 pagi. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Filipina mengenai tuduhan tersebut.