Ntvnews.id, Jakarta - Suprayogi, jadi korban tewas kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jawa Barat. Suprayogi merupakan guru dari para pelajar SMK Lingga Kencana.
Adik Suprayogi, Zainal Arifin mengaku sempat menerima 'pesan terakhir' dari almarhum. Pesan itu disampaikan saat keduanya bertemu di sebuah acara.
"Sebelum meninggal tanggal 14 bulan April saya nyunatin cucu saya, dia datang hadir ketemu saya lah," ujar Zainal di gedung SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).
Di momen itu keduanya berbincang. Suprayogi yang berusia 65 tahun, mengingatkan agar Zainal merawat rumahnya.
Bus yang terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat. (Antara)
"'Lu urus dong Nal, rumah'. Rumah saya kan dekat dia. 'Dari dulu lu capek-capek nyari duit sekarang lu tinggalin'," kata Zainal menirukan perkataan kakaknya itu.
Zainal dahulu tinggal dekat rumah Suprayogi di dekat sekitar SMK Lingga Kencana. Namun beberapa tahun terakhir, Zainal memutuskan tinggal di Jakarta dan mengosongkan rumahnya.
"'Tolonglah lu rumah, jangan disia-siain, lu kerja setengah mati dulu'," ucap Zainal menirukan ucapan Suprayogi.
Zainal mengaku tak sadar jika itu merupakan pesan terakhir dari almarhum. Sebab dirinya merasa tak ada tanda-tanda akan kepulangan Suprayogi untuk selamanya.
"Nggak ada (tanda-tanda akan meninggalnya korban). Cuma niat baiknya itu tadi (ingatkan soal rumah), sama saya," jelas pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Diketahui, bus yang mengangkut rombongan dari SMK Lingga Kencana terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB. Akibatnya 11 orang tewas dalam kejadian itu. Mayoritas korban ialah pelajar dari sekolah kejuruan tersebut. Satu korban juga seorang guru dan pengendara motor warga setempat. Kecelakaan terjadi diduga akibat rem bus yang blong.