Ntvnews.id, Jakarta - Guru SMK Lingga Kencana, Suprayogi jadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata yang ia tumpangi bersama anak muridnya, di Ciater, Subang, Jawa Barat. Suprayogi wafat meninggalkan sejumlah anggota keluarganya.
"Anak dan istri yang ditinggalkan," ujar adik korban, Zainal Arifin di gedung SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024).
Zainal menuturkan, Suprayogi meninggalkan dua orang anak yakni laki-laki dan perempuan. Kedua anaknya itu sudah menikah.
"Satu usia 25 satu lagi 22 tahun," ucapnya.
Selain itu, Suprayogi juga pergi selamanya meninggalkan beberapa cucu. "Ada empat cucunya, kalau tidak salah," ucap Zainal.
Zainal Arifin, adik korban tewas bus yang kecelakaan di Subang, Jawa Barat.
Zainal sendiri mengisahkan sosok kakaknya itu. Menurut dia, Zainal merupakan pria yang mudah bergaul. Almarhum juga dinilai baik di masyarakat. "(Sosoknya) Di masyarakat baik," ucapnya.
Suprayogi, kata dia juga banyak mengikuti organisasi. Terutama organisasi kependidikan, mengingat profesinya yang merupakan pengajar.
Akhir-akhir ini, Zainal mengaku jarang bertemu dengan Suprayogi yang telah berusia 65 tahun itu. Ini terjadi karena kesibukan masing-masing. Suprayogi sibuk dengan profesinya sebagai guru dan Zainal sebagai pengacara. Kondisi itu terjadi, juga karena rumah keduanya yang tak lagi berdekatan.
Pertemuan terakhir adik-kakak tersebut berlangsung pada bulan lalu. Kala itu, Zainal tengah menggelar khitanan cucunya. Suprayogi pun menyampaikan 'pesan terakhir' dalam kesempatan itu.
"'Tolonglah lu rumah, jangan disia-siain, lu kerja setengah mati dulu'," tandas Zainal menirukan ucapan Suprayogi.
Sebelumnya, 11 orang tewas akibat tergulingnya bus yang mengangkut rombongan dari SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB. Mayoritas korban merupakan pelajar SMK Lingga Kencana. Sementara sisanya seorang pengendara motor yang merupakan warga sekitar dan satu guru SMK Lingga Kencana. Kecelakaan terjadi diduga akibat rem bus yang blong.