Banyak Gereja di Negara Maju Ini di Bawah Tekanan, Kok Bisa?

Ntvnews.id, Berlin - Banyak bangunan gereja yang megah di Jerman, seperti Katedral Köln, Gereja Frauenkirche di Dresden, dan Biara Maria Laach di kawasan Eiffel, menjadi tujuan wisata utama bagi para turis.

Dilansir dari DW, Rabu, 21 Agustus 2024, secara tradisional, Jerman adalah negara dengan mayoritas penduduk Kristen. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ini telah berubah secara signifikan. Saat ini, kurang dari setengah populasi Jerman tercatat sebagai penganut Katolik atau Protestan.

Jika kita menambahkan penganut Gereja Ortodoks dan apa yang dikenal sebagai Freikirchen atau Gereja Bebas, yang sebagian besar pengikutnya adalah Protestan, maka lebih dari 50 persen dari 84 juta penduduk Jerman saat ini masih dapat disebut sebagai penganut agama Kristen, termasuk Katolik dan Protestan.

Baca Juga: BNPT Cek keamanan Gereja Katedral Jakarta Jelang Kedatangan Paus Fransiskus

Pada tahun 2001, angka tersebut masih mencapai 64 persen. Namun, satu dekade kemudian, pada 2011, persentasenya turun di bawah 60 persen untuk pertama kalinya: dari 80,3 juta penduduk Jerman, hanya 59,9 persen yang masih menjadi anggota salah satu gereja utama.

Penurunan jumlah ini tidak hanya disebabkan oleh ratusan ribu orang yang memang berniat meninggalkan gereja, tetapi juga sebagian mungkin disebabkan oleh skandal kekerasan seksual yang melibatkan kedua gereja besar tersebut.

Baca Juga: 45 Tahun Ngabdi di Gereja, Pendeta Ini Putuskan Masuk Islam

Selain itu, kedua gereja, Katolik dan Protestan, mengalami jumlah kematian anggota yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah anggota baru setiap tahunnya.

Konferensi Waligereja Ortodoks Jerman, yang didirikan pada tahun 2010, mencatat ada sekitar empat juta umat Kristen Ortodoks di Jerman. Sementara itu, kelompok-kelompok yang termasuk dalam kategori Gereja Kristen Bebas dan komunitas Kristen lainnya memiliki sekitar 800.000 anggota.