Ntvnews.id, Jakarta - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Chandra Mata Rohansyah, menyatakan bahwa pelaku pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian korban di Jalan KH. Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat, dapat dikenakan hukuman mati.
"Bisa dikenakan sanksi pidana mati atau pidana seumur hidup atau waktu tertentu paling lama 20 tahun sesuai pasal 365 KUHP ayat 4," katanya, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Wamentan Dorong Digitalisasi di Pasar Minggu untuk Perluas Jangkauan Pemasaran
Soal Revisi UU Pilkada di DPR, Ruang Baleg Dikawal Ketat Brimob
Kasus pencurian tersebut terjadi pada Kamis, 1 Agustus, sekitar pukul 04.00 WIB. Korban yang berinisial KRA meninggal dunia setelah mengalami kekerasan saat tas selempangnya dirampas oleh dua pelaku, yaitu SNA (21) dan APR (27).
Menurut keterangan saksi, KRA sedang berboncengan dengan kekasihnya, ED, dalam perjalanan dari Pulo Gadung, Jakarta Timur, menuju Cengkareng, Jakarta Barat. Saat melintas di Jalan Veteran Raya, mereka melihat dua pria berboncengan sepeda motor. Meskipun ED sempat melihat wajah kedua pria tersebut di lampu merah Harmoni, mereka tidak merasa curiga.
Ketika KRA dan ED melanjutkan perjalanan, sebuah sepeda motor mendekati mereka dari belakang dan berusaha melintas di sebelah kiri. Salah satu pelaku yang dibonceng langsung menarik tas selempang hitam milik KRA yang tergantung di bahu kirinya. Terjadi tarik-menarik yang menyebabkan sepeda motor ED dan KRA oleng dan akhirnya terjatuh.
"Salah satu pelaku yang dibonceng langsung menarik tas selempang warna hitam milik KRA yang digantung di bahu kirinya. Terjadi tarik menarik yang menyebabkan sepeda motor yang dikendarai saksi ED dan korban oleng dan terjatuh," ujar Chandra.
Ilustrasi mayat. (Antara)
Setelah jatuh dari motor, KRA mengalami luka serius dan mengeluarkan darah dari mulut. Warga sekitar yang melihat kejadian itu pun langsung membawa KRA ke Rumah Sakit Sumber Waras, namun tidak lama sampai di rumah sakit nyawa KRA tidak tertolong.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik aksi ini. Petugas juga telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.