Helena Lim Untung Rp900 Juta dari Transaksi Tukar Duit Korupsi Timah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Agu 2024, 19:05
Moh. Rizky
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Harvey Moeis dan Helena Lim Harvey Moeis dan Helena Lim (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - 'Crazy rich' Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim, disebut jaksa menampung uang hasil korupsi timah dari suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, melalui perusahaan money changer miliknya. Helena mendapatkan keuntungan Rp 900 juta dari transaksi itu.

Hal ini terungkap dalam surat dakwaan Helena yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (21/8/2024).

JPU menyebut Helena menerima duit 'pengamanan' yang dijadikan Harvey seolah-olah sebagai dana corporate social responsibility (CSR) dari smelter swasta yang bekerja sama dengan PT Timah Tbk senilai USD 30 juta atau Rp 420 miliar.

Helena Lim. (Antara) Helena Lim. (Antara)

Baca Juga: Jaksa: Harvey Moeis dan Helena Lim Terima Uang Rp420 Miliar Kasus Korupsi Timah

"Bahwa setelah uang masuk ke rekening PT Quantum Skyline Exchange selanjutnya oleh terdakwa Helena ditukarkan dari mata uang rupiah ke dalam mata uang asing ke dolar Amerika yang seluruhnya kurang lebih sebesar USD 30 juta yang kemudian diberikan tunai kepada Harvey Moeis secara bertahap yang diantar oleh kurir PT Quantum Skyline Exchange," ujar jaksa dalam dakwaannya.

JPU menyebut, Helena mendapatkan keuntungan Rp 900 juta dari transaksi duit smelter swasta tersebut yang dicatat sebagai penukaran mata uang asing. Duit dari smelter swasta itu lantas diserahkan Helena ke Harvey secara bertahap.

"Atas penukaran uang Harvey Moeis, CV Venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Binasentosa, PT Stanindo Inti Perkasa dan PT Tinindo Internusa, terdakwa Helena melalui PT Quantum Skyline Exchange mendapatkan keuntungan seluruhnya kurang lebih sebesar Rp 900 juta dengan perhitungan Rp 30 kali USD 30 juta, jumlah yang ditukarkan di PT Quantum Skyline Exchange," papar jaksa.

Kemudian, Harvey menyerahkan sebagian uang itu ke PT Refined Bangka Tin dan untuk kepentingan pribadinya yang seolah tak ada kaitannya dengan uang hasil tindak pidana korupsi.

Halaman
x|close