SMK Lingga Kencana Klaim PO Bus Maut Subang Tak Bermasalah: Kalau Iya Nggak Kami Berangkatkan

NTVNews - 12 Mei 2024, 17:10
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Makam siswa salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Subang. Makam siswa salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Subang.

Ntvnews.id, Jakarta - Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap status uji layak bus yang yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, telah kedaluwarsa sejak akhir tahun 2023. SMK Lingga Kencana, selaku pihak rombongan yang terlibat kecelakaan, mengaku telah melakukan pengecekan sebelum perjalanan terhadap bus. Namun, tak dijelaskan apa-apa yang dicek pihak sekolah.

"Kami fokus di musibah dulu yang sekarang kami alami ya. Nanti terkait masalah itu kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengecekan," ujar Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Dian Nurfarida, dalam konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024).

Pemilihan perusahaan otobus (PO) sendiri, dilakukan juga dengan pengecekan terlebih dahulu. Awalnya, pihaknya yakin bahwa tak ada masalah dengan bus tersebut.

"Sebenarnya sejak awal kami sudah yakin dengan PO ini," ucapnya.

"Kalau tidak yakin kami tidak akan memberangkatkan dengan PO ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-murid kami," imbuh Dian.

Dian lalu menjelaskan alasan di balik pemilihan PO yang busnya terguling itu.

"Pertimbangannya apa (pilih PO bus itu), ya alhamdulillah yang dua bis baik-baik aja sih," tuturnya.

Meski begitu, ia mengakui ada dua PO yang berbeda dari tiga bus yang digunakan untuk kegiatan perpisahan siswa dan siswi SMK Lingga Kencana itu. Setiap kegiatan seperti ini, PO yang digunakan berbeda-beda. 

Sebelumnya, 11 orang tewas akibat tergulingnya bus yang mengangkut rombongan dari SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB. Sebanyak 9 korban ialah pelajar dari sekolah kejuruan tersebut dan 1 guru. Sementara 1 korban tersisa ialah pengendara motor yang merupakan warga sekitar. Kemenhub menduga, kecelakaan terjadi akibat rem bus yang blong.

x|close