Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengalami insiden pelemparan botol beberapa kali saat bertemu dengan massa aksi di depan gerbang utama kompleks parlemen, Jakarta, pada Kamis.
"Dulu kita juga yang demo di depan ya. Kita juga tukang lempar-lempar," ujar Habiburokhman.
Baca Juga:
RUU Pilkada Ditunda, Ini Cara DPR RI Meredakan Amarah Masyarakat
Kiky Saputri Ajak Warganet Jaga Keselamatan dan Dukung Aksi di DPR dan MK
Setelah menemui massa, Habiburokhman mengungkapkan bahwa pengesahan RUU Pilkada tidak akan dilakukan hari itu karena sidang paripurna ditunda. Namun, penyampaian ini terhenti karena situasi massa menjadi tidak kondusif setelah adanya pelemparan botol oleh oknum.
Detik-detik habiburokhman ngacir dari para peserta aksi tolak revisi UU pilkada
Awalnya sok-sokan mau nemuin
— ????? (@MurtadhaOne1) August 22, 2024
Melihat banyaknya peserta aksi, nyali habiburokhman pun ciut????????#KawalPutusanMK#TolakPolitikDinasti pic.twitter.com/z3zv8wmQZC
Sebelumnya, Habiburokhman dan rekan-rekannya menemui massa setelah diundang oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, yang memimpin salah satu organisasi utama yang memprotes RUU Pilkada.
RUU Pilkada tersebut telah memicu pro dan kontra karena dianggap dibahas secara terburu-buru oleh Badan Legislasi DPR RI, yang dinilai tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi mengenai syarat pencalonan Pilkada.
Untuk mengamankan unjuk rasa, polisi telah menyiapkan 2.975 personel di dua lokasi utama Gedung MK dan MPR/DPR RI. Personel tersebut terdiri dari 1.881 anggota satuan tugas daerah (Satgasda), 210 anggota satuan tugas resor (Satgasres), serta 884 anggota bawah kendali operasi (BKO) TNI dan pemerintah daerah.