Ntvnews.id, Jakarta - Kericuhan terjadi dalam aksi mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah. Di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa demonstrasi.

Dalam sebuah video yang beredar, tampak para mahasiswa peserta aksi berlarian menjauhi lokasi yang dipenuhi gas air mata. Tindakan penembakan gas air mata tersebut dilakukan setelah mereka berusaha untuk masuk secara paksa ke Gedung DPRD Provinsi Jateng.

Beberapa peserta aksi sempat mencoba merusak pintu gerbang. Massa mahasiswa mendorong dan menggoyang pagar tinggi yang melindungi kawasan DPRD Jateng, hingga pagar tersebut hampir roboh akibat upaya mereka untuk masuk ke dalam gedung perwakilan rakyat itu.

Massa Aksi di DPRD Jawa Tengah (Twitter)

Mahasiswa terlihat membalas dengan melempari gedung DPRD Provinsi Jateng setelah polisi menembakkan gas air mata. Sebelum insiden ini, para mahasiswa menggelar aksi damai dengan menaburkan bunga sebagai simbol dari matinya demokrasi di Indonesia serta menyampaikan orasi.

Namun, setelah itu, massa aksi bergerak ke bagian utara gedung DPRD Jateng dan mencoba menjebol pintu gerbang. Pada saat itu, polisi menembakkan gas air mata karena peserta aksi mulai melemparkan botol dan kayu ke arah gedung.

Massa Aksi di DPRD Jawa Tengah (Twitter)

Hingga saat berita ini diturunkan, massa aksi yang menolak revisi UU Pilkada masih berada di sekitar gedung DPRD Jateng.

Selain di Semarang, aksi serupa juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di depan kantor DPRD Jawa Barat, DPRD Bengkulu, DPRD Sulawesi Selatan, serta di depan Gedung DPR di Jakarta.