Megawati Komentari Demo di DPR-MK: Itu Suara Hati Nurani!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2024, 15:34
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengomentari aksi unjuk rasa yang digelar berbagai elemen masyarakat di depan Gedung DPR RI dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini. Menurut Megawati, apa yang dituntut para demonstran merupakan suara yang berasal dari hati nurani.

Hal ini dinyatakan Megawati saat berpidato di sela penyerahan dukungan PDIP terhadap bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Mulanya, Megawati menanyakan ke jajaran pengurusnya apakah benar ada demonstrasi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini.

"Tadi kan katanya, dimana tuh ya, ada demo ya?," tanya Megawati ke kadernya.

"Di Senayan, di MK, di kota-kota besar," jawab Hasto.

Hasto lalu memaparkan lebih lanjut perihal aksi demo tersebut. Megawati pun merespons.

"Oh gitu toh," ucap Megawati.

Menurut Megawati, aksi unjuk rasa yang digelar buruh, mahasiswa, hingga public figure tersebut menyuarakan hati nurani. Tak ada kepentingan politik yang dibawa pengunjuk rasa di sana.

Mereka, kata Megawati melihat bahwa kondisi demokrasi di Indonesia kian mengkhawatirkan. Atas itu mereka turun ke jalan. 

"Loh iya loh, ini kan hati nurani mulai bergerak, bagi mereka yang istilahnya nggak punya kekuasaan, tapi bisa melihat demokrasi berjalan menjadi apa ya?," tuturnya.

Diketahui, berbagai elemen masyarakat berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI dan Gedung MK. Mereka turun ke jalan guna mengawal putusan MK terkait Undang-Undang Pilkada. Massa memprotes sikap DPR RI yang tak menggubris putusan MK, dengan melakukan revisi terhadap Undang-Undang Pilkada.

Sebagian dari putusan MK sendiri menguntungkan PDIP dan Anies Baswedan, utamanya di Pilgub Jakarta 2024. Sebab melalui putusan itu, kedua belah pihak bisa ikut serta dalam pilkada, usai 'ditinggal' partai politik lainnya yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

x|close