Megawati Sindir Jokowi: Mbok Sudah, Kalau Mau Selesai Ya Selesai Saja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2024, 16:56
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini terkait masa jabatan Jokowi yang akan habis pada Oktober mendatang. Menurut dia, apabila masa jabatan presiden sudah habis, maka harus patuh dan turun dari kursi kekuasaannya.

"Sekarang, wih, gile. Mbok sudah lah, sudah mau selesai, ya selesai saja," ujar Megawati dalam pidatonya, di sela penyerahan dukungan PDIP terhadap bakal calon kepada daerah di Pilkada 2024, Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Megawati mengungkapkan, saat dirinya menjabat sebagai Presiden ke-5 RI, ia mengaku tak memiliki beban. Sehingga ketika masa jabatan telah habis, ia turun dari jabatan tersebut.

Mega mengatakan, kala itu dirinya tak membuat siasat-siasat seperti menggugat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk memperpanjang masa jabatan.

"Saya disuruh berhenti, ya saya berhenti. Ya sudah aja, daripada gua bikin gugat-gugat entar enggak jelas, republik ini enggak punya presiden. Gitu wae saya," kata Megawati.

Megawati pun menyinggung persoalan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang saat ini muncul. Menurut dia, pihak yang berkuasa berupaya melakukan berbagai pembatasan guna menghambat calon tertentu mengikuti pilkada.

"Kontestasi yang demokratis dihalangi oleh tembok-tembok kekuasaan karena dukungan terhadap calon tertentu," kata Megawati.

Diketahui, hubungan Megawati dengan Jokowi disebut memburuk seiring pelaksanaan Pilpres 2024. Penyebabnya, Jokowi dinilai lebih mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang notabene merupakan putranya, dibanding pilihan PDIP.

Jokowi juga dituding ingin memperpanjang kekuasaan dengan cara mengubah UUD 1945, baik dengan menambah hak untuk menjadi presiden tiga periode, maupun perpanjangan masa jabatan beberapa tahun. Tapi, ide itu disebut ditolak Megawati.

x|close