Ntvnews.id, Jakarta - Seorang wartawan televisi dihajar massa pendemo yang menolak Revisi Undang-Undang (UU) Pilkada, di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Kamis (22/8/2024). Korban bernama Ervan David (28).
Ia digebuki massa saat berusaha menghindari peluru gas air mata yang ditembakkan petugas ke arah pendemo. Penyebabnya, David dituduh sebagai polisi tak berseragam.
"Tiba-tiba dipukuli, dituduh intel. Padahal saya pakai seragam kantor dan sudah bilang dari media. Tapi mereka (massa) tidak peduli dan tetap mukulin saya," ujar David, Kamis (22/8/2024).
Beruntung saat kejadian penganiayaan, ada rekan wartawan lain yang melerai. Adapun akibat penganiayaan itu, David mengalami luka lebam pada wajah.
"Untungnya ada yang kenal, dibantuin dipisah. Luka lebam aja ini di wajah," kata dia.
Polisi sendiri menembakkan gas air mata, guna membubarkan pendemo yang salah satunya dari elemen mahasiswa, yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Jabar.
Awalnya polisi menyampaikan imbauan agar pendemo membubarkan diri dengan tertib, dan tidak bertindak anarkis. Tapi, imbauan itu tak dihiraukan massa yang terus mencoba merangsek masuk ke dalam Kantor DPRD Jabar.
Polisi lantas menyemprotkan air menggunakan mobil water cannon ke arah pendemo. Namun upaya tersebut lagi-lagi masih belum membuat massa bubar.
Baru pada pukul 18.30 WIB, polisi menembakkan gas air mata berkali-kali, hingga membuat pendemo kocar-kacir. Massa akhirnya membubarkan diri.