Ntvnews.id, Jakarta - Dua tahun lagi, atau pada tahun 2026, diprediksi sebagai awal dari kiamat menurut ramalan seorang ahli fisika bernama Heinz von Foerster dari University of Illinois.
Dilansir dari Live Science, Senin, 13 Mei 2024, Rramalan ini berkaitan dengan masalah populasi manusia.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa pertumbuhan populasi manusia akan menimbulkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan akan makanan. Pandangan ini pertama kali diungkapkan oleh Thomas Malthus, seorang ekonom dan ahli demografi.
Ilustrasi Kiamat (Freepict)
Meski begitu, pandangan tersebut sempat dikritik. Hal ini karena perkembangan teknologi diyakini dapat mendorong produksi makanan untuk mengatasi jumlah manusia yang semakin banyak.
Dua tahun lagi, atau pada tahun 2026, diprediksi sebagai awal dari kiamat menurut ramalan seorang ahli fisika bernama Heinz von Foerster dari University of Illinois. Ramalan ini berkaitan dengan masalah populasi manusia.
"Populasi yang cerdas akan memusnahkan diri mereka sendiri. Anak cucu kita tak akan kelaparan. Mereka akan diperas hingga meninggal," kata dia.
Dia juga sadar soal kecanggihan teknologi produksi makanan. Sayangnya hal itu tak membantu kecepatan kelahiran manusia.
Untuk menghindari ini, pemerintah dunia perlu melakukan intervensi mengontrol kecepatan laju populasi. Salah satunya dengan beban pajak pada keluarga yang memiliki lebih dari dua anak.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa pertumbuhan populasi manusia akan menimbulkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan akan makanan. Pandangan ini pertama kali diungkapkan oleh Thomas Malthus, seorang ekonom dan ahli demografi.
Meski begitu, pandangan tersebut sempat dikritik. Hal ini karena perkembangan teknologi diyakini dapat mendorong produksi makanan untuk mengatasi jumlah manusia yang semakin banyak.