Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memeriksa Riyan Dediano, seorang politikus dari PDIP, sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) di Kementerian Perhubungan, khususnya di wilayah Surabaya.
Tessa belum memberikan informasi rinci mengenai substansi pemeriksaan terhadap Riyan. Saat ini, KPK sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di DJKA Kemenhub.
Kasus dugaan korupsi ini melibatkan beberapa lokasi, termasuk Jawa bagian tengah, barat, dan timur; Sumatera; serta Sulawesi. Selain itu, KPK juga memeriksa beberapa saksi lain, seperti Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP, dan Sadarestuwati, anggota Komisi V DPR RI.
Politisi PDIP Riyan Dediano Diperiksa KPK Terkait Lelang Proyek Jalur Kereta Api di DJKA (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)
Pada 11 April 2023, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub, menandai dimulainya kasus di DJKA ini.
KPK telah menetapkan 13 orang sebagai tersangka dalam kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Kasus ini terkait dengan pembangunan jalur kereta api di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera untuk tahun anggaran 2018-2022.
Profil Riyan Dediano
Riyan Dediano (lezen.id)
Riyan Dediano lahir di Jakarta Selatan dan saat ini berusia 49 tahun. Ia adalah seorang laki-laki yang tinggal di Kota Jakarta Selatan dan memeluk agama Islam. Riyan sudah menikah dan aktif dalam dunia politik sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Riyan pernah mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VIII. Dapil ini mencakup beberapa kabupaten, yaitu Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, serta kota-kota Mojokerto dan Madiun.
Dalam kapasitas tersebut, Riyan terlibat dalam upaya politik di wilayah yang cukup luas. Di situs resmi PDIP Kabupaten Madiun, Riyan Dediano dikenal sebagai keponakan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hubungan keluarga ini menambah lapisan kedekatan Riyan dengan struktur kepemimpinan partai, yang mungkin berpengaruh pada perjalanan karier politiknya.