Ntvnews.id, Medan - Hujan deras yang mengguyur Kota Medan selama sekitar dua jam pada Selasa (27/8) siang mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan.
Dilansir melalui unggahan akun Instagram @info.negri, banjir ini mulai terlihat sejak pukul 12.20 WIB hingga pukul 14.40 WIB, terutama di beberapa jalan utama seperti Jalan Dr. Mansyur di depan kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Wahid Hasyim, Jalan Gatot Subroto di depan Plaza Medan Fair, dan kawasan Lapangan Merdeka.
Baca Juga:
Barcelona Akhirnya Resmi Daftarkan Dani Olmo ke La Liga
Tunggangi Kuda, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Daftar ke KPU Jabar
Ada pun banjir yang melanda jalan-jalan utama ini tidak hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas, tetapi juga membuat banyak kendaraan, terutama sepeda motor, mogok karena terendam air.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun, yang paling menarik perhatian publik adalah banjir yang terjadi di kawasan Jalan Dr. Mansyur. Pasalnya, di area ini telah dibangun kolam retensi yang diharapkan dapat mengurangi risiko banjir.
Kolam retensi tersebut dibangun atas kerjasama antara USU dan Pemko Medan, dengan anggaran sebesar Rp 20 miliar. Proyek ini telah dinyatakan 100 persen selesai, seperti yang diumumkan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui media sosialnya pada 4 Agustus 2024.
Kolam tersebut dirancang untuk menampung air hingga 10.000 meter kubik dengan ketinggian drainase mencapai 1,3 meter. Area penampungan air meliputi Jalan Dr. Mansyur, Jamin Ginting, hingga Pajak Sore, dengan service area sekitar 170 hektar.
Akibatnya, pembangunan kolam retensi tersebut kini menimbulkan pertanyaan dan kritik dari warga, terutama terkait efektivitas proyek dalam mengatasi banjir di kawasan tersebut.