Ntvnews.id, Beijing - Baru-baru ini, sebuah perusahaan asal Tiongkok mempublikasikan serangkaian pesan antara layanan pelanggan dan seorang wanita yang mengklaim putrinya hamil setelah menggunakan pakaian dalam dari perusahaan tersebut.
Perusahaan yang enggan disebutkan namanya membagikan tuduhan ini sebagai peringatan tentang dampak negatif dari klaim-klaim seperti itu terhadap bisnis mereka.
Dilansir dari odditycentral, Kamis, 29 Agustus 2024, Wanita tersebut, yang membeli pakaian dalam melalui Taobao, salah satu platform belanja online terbesar di Tiongkok, menghubungi layanan pelanggan dengan keluhan bahwa putrinya hamil setelah memakai produk dari perusahaan tersebut.
Baca Juga: Lolly Beri Bukti Usai Dituding Hamil dan Lakukan Aborsi
Meskipun staf berusaha menjelaskan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, wanita tersebut tetap meyakini bahwa pakaian dalam tersebut adalah penyebab kehamilan putrinya.
Wanita itu terus meminta penjelasan, sementara staf layanan pelanggan berusaha meyakinkannya bahwa kehamilan tidak dapat disebabkan oleh pakaian dalam. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Akhirnya, layanan pelanggan menjelaskan bahwa seluruh staf pabrik adalah wanita dan atasan mereka telah menjalani vasektomi, sehingga kehamilan putrinya tidak ada hubungannya dengan perusahaan.
“Putri saya hamil setelah memakai pakaian dalam dari perusahaan Anda,” tulis wanita tersebut di papan pesan pribadi.
“Pakaian dalam tidak dapat menyebabkan kehamilan,” balas staf perusahaan.
Khawatir klaim tersebut akan tersebar, perusahaan memutuskan untuk membagikan pesan-pesan tersebut di media sosial agar publik dapat melihat betapa tidak masuk akalnya klaim tersebut.
Baca Juga: Tak Cuma Pelajar, Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar Ibu Hamil dan Balita
Unggahan tersebut segera menjadi viral, memicu berbagai komentar dan teori lucu tentang bagaimana putri wanita tersebut bisa hamil.
Beberapa orang berspekulasi bahwa gadis itu mungkin berpura-pura tidak tahu untuk menghindari kemarahan ibunya, sementara yang lain mengemukakan teori yang lebih ekstrem, seperti kehamilan setelah berenang di kolam umum.
Setelah cerita viral, CEO perusahaan mencoba menghubungi wanita tersebut secara langsung untuk mencari tahu lebih lanjut tentang masalah ini.
Namun, setelah memeriksa nomor teleponnya, CEO menemukan bahwa wanita tersebut adalah seorang influencer yang kemungkinan besar menciptakan skandal ini untuk menarik perhatian lebih banyak.
"Saya benci orang seperti ini,” tulis CEO tersebut.
Ia menuduh wanita itu membuat cerita untuk mendapatkan perhatian dan mengabaikan potensi kerusakan besar yang bisa ditimbulkan pada bisnisnya.
Beberapa orang mungkin benar-benar mempercayai klaim liar semacam itu, dan rumor yang berkembang dapat berpotensi menutup pabrik atau menghentikan operasinya.