Firasat Buruk Ibu Korban Kecelakaan Maut di Ciater Subang: Ban Bus Sempat Nyangkut

NTVNews - 13 Mei 2024, 14:57
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok

Ntvnews.id, Depok - Iring-iringan mobil ambulans yang keluar dari exit Tol Sawangan, Depok menuju rumah duka korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, diwarnai isak tangis keluarga. Jenazah korban tewas tersebut tiba di Depok sekitar Minggu siang pada pukul 12.00 WIB. 

Kedatangan para jenazah korban bus maut tersebut langsung disambut isak tangis keluarga yang sudah menyambut sejak dikabarkan kecelakaan. Setidaknya ada 10 mobil ambulans yang lewat dan membawa para jenazah tersebut ke rumah masing-masing. 

Kecelakaan maut tersebut harus dialami oleh rombongan siswa kelas XII SMK Lingga Kencana, Depok yang sedang jalan-jalan ke Subang untuk perpisahan. Salah satu keluarga yang berduka adalah Diana yang tidak lain adalah ibunda siswi bernama Mahesya.

 

Diana mengatakan bahwa dirinya sempat mendapatkan firasat buruk sebelum sang anak berangkat untuk perpisahan. Firasat tersebut adalah insiden terkait bus yang akan membawa rombongan berangkat dari sekolah berbasis Islam tersebut. 

“Kalau dari rumah nggak ada (firasat). Cuma pas berangkat aja itu waktu ban bus nyangkut,” kata Diana kepada awak media seperti yang dilansir pada Senin, 13 Mei 2024.

Walaupun sudah melihat adanya masalah di salah satu bus, pihak sekolah yang sudah menjadwalkan acara perpisahan tersebut tetap meneruskan perjalanan. Diana juga mengaku sangat menyesali hal tersebut karena dianggap dipaksakan. 

Suasana gedung SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) pagi. Suasana gedung SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) pagi.

“Kenapa tetap dipaksakan. Saya ngenesnya di situ, kenapa dipaksakan. Dia pengen banget berangkat, saya orang tua nggak tega. Saya kasih uang untuk bekal. Dia mau beliin oleh-oleh baju untuk adik kembarnya,” ungkap Diana. 

Melihat sang anak yang menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut, Diana dan sang suami merasa sangat kehilangan karena meninggalnya sang putri. Bahkan, ayah Mahesya tampak tidak berhenti meneteskan air mata ketika berada di hadapan sang anak. 

Untuk diketahui, kecelakaan bus terguling tersebut terjadi di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 malam. Bus tersebut membawa rombongan siswa dari SMK Lingga Kencana Depok dan dilaporkan 11 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut. 



x|close