Risma Sebenarnya Ogah Jadi Cagub Jatim, Tapi Penolakannya 'Kalah' dengan Doa Orang Teraniaya

Ntvnews.id, Jakarta - Tri Rismaharini mengaku sesungguhnya enggan maju di Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2024. Ia sebenernya lebih memilih daerah lain dibanding berkontestasi di wilayah itu. Namun, karena ada doa orang-orang kecil yang teraniaya lah, yang akhirnya membuat dirinya ditakdirkan menjadi calon gubernur Jatim.

Hal ini diungkap Risma saat konferensi pers usai pendaftaran ke KPUD Jatim, Kamis (29/8/2024) malam. Menurut Risma, sejak awal dirinya menghindar agar tak ditugaskan untuk maju di Pilgub Jatim. Ia bahkan sampai rela terbang ke Pulau Sumatra jelang pendaftaran. 

"Even (bahkan) kemarin pun dalam satu hari saya sudah diminta ke Surabaya, saya nggak ke sini, saya izin saya terbang ke Jambi," ujar Risma.

Di Jambi, Risma yang menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial, mengunjungi Suku Anak Dalam. Menurut dia, butuh waktu berjam-jam untuk sampai ke lokasi itu. 

"Ke Suku Anak Dalam yang masuk ke dalam hutan tiga jam. Masuknya dari Jambi lima jam, delapan jam kami harus jalan," tuturnya.

"Nah dari situ saya melihat bahwa doa mereka lah yang akan, orang-orang yang teraniaya ini yang akan dikabulkan," imbuh Risma.

Menurut Risma, meski dirinya sudah berusaha menghindari agar tak dipilih untuk maju di Pilgub Jatim, upayanya itu tak berhasil. Usahanya tersebut kalah dengan doa dari orang-orang kecil yang menginginkan ia memperjuangkan nasib mereka di Jatim.

"Karena itu saya sempat baru sadar kemarin setelah disampaikan Pak Don, 'Bu, Ibu nggak bisa ngelawan doa orang Surabaya'. Sebetulnya ada tempat lain yang saya pingin secara pribadi," kata Risma.

"Tapi saya tidak bisa melawan doa itu, doa orang-orang itu mengalahkan semuanya sehingga kembali ke Jawa Timur," sambungnya.

Risma sendiri akhirnya mendaftar ke KPUD Jatim didampingi pasangannya, Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans pada malam ini.