Ntvnews.id, Washington DC - Alaska Airlines mengalami insiden lainnya ketika sebuah Boeing 737-700 terpaksa kembali setelah mengalami kerusakan mesin di udara. Meskipun pesawat berhasil mendarat dengan selamat, penumpang mengalami trauma.
Dilansir dari Business Insider, Jumat 30 Agustus 2024, Badan Penerbangan Federal melaporkan bahwa Boeing 737-700 yang dioperasikan oleh Alaska Airlines harus berbalik arah setelah salah satu mesinnya mengalami kerusakan di udara.
Pesawat yang menuju Oakland tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma pada Minggu sore, namun harus kembali setelah kru melaporkan adanya masalah pada mesin.
Baca Juga: Ngeri, Ban Pesawat Meledak dan Tewaskan 2 Orang
Seorang juru bicara Alaska Airlines mengungkapkan bahwa mesin kiri pada Boeing 737 itu mengalami kerusakan segera setelah pesawat lepas landas.
Penerbangan Alaska Airlines 1240 akhirnya berbalik dan mendarat dengan selamat di Sea-Tac sekitar pukul 13.30 waktu setempat, menurut FAA. Juru bicara Alaska Airlines menyatakan, "Awak pesawat mengikuti prosedur standar dan berhasil mendarat dengan selamat tanpa insiden."
Perusahaan tersebut juga berusaha mengakomodasi perjalanan penumpang menuju Oakland dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Dabney Lawless, seorang penumpang yang berada di pesawat bersama putranya yang berusia 13 tahun, mengungkapkan bahwa insiden tersebut sangat traumatis. Kerusakan mesin membuat penumpang merasa cemas dan mengirim pesan kepada orang-orang terkasih.
"Tidak ada yang merasa aman. Semua orang khawatir pesawat akan jatuh," tulis Lawless dalam email kepada Alaska Airlines.
Baca Juga: Bertemu di Pesawat, Ini yang Dilakukan Ayu Ting Ting dan Agnez Mo
Seorang penumpang lainnya menggambarkan kerusakan mesin sebagai mengerikan tetapi memuji pilot atas penanganan situasi tersebut.
Meskipun Boeing tidak bertanggung jawab atas kerusakan mesin tersebut, insiden ini terjadi di tengah pengawasan ketat terhadap serangkaian masalah mekanis dan keselamatan yang dihadapi perusahaan.
Pada Januari, sebuah Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines harus melakukan pendaratan darurat setelah panel pintu terlepas di tengah penerbangan, menyebabkan lubang besar di pesawat. Sementara itu, pada bulan Mei, sebuah Boeing 737-800 kehilangan salah satu panel eksternalnya selama penerbangan.