Ntvnews.id, Moskow - Ukraina berusaha menekan Rusia agar mau berdamai dengan mereka. Strategi damai Ukraina ini terus dilanjutkan meskipun Rusia masih terus melakukan invasi. Apakah Rusia akan setuju?
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 30 Agustus 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan rencana 'serangan untuk damai' saat berbicara pada hari Selasa. Zelensky merencanakan serangan terhadap Rusia selama tiga minggu, yang sebagian sudah dimulai, termasuk serangan ke wilayah Kursk.
Tujuan dari serangan ini adalah untuk memaksa Rusia menyerah. Selain aksi militer, Ukraina juga akan menerapkan strategi ekonomi dan diplomatik untuk menekan Rusia.
Baca Juga: Militer Ukraina Serang 2 Fasilitas Penyimpanan Minyak di Rusia
Zelensky, yang mendesak Washington untuk memungkinkan penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok AS untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia, berharap langkah ini akan memaksa Moskow mengakhiri perang. Rencana ini belum dirinci lebih lanjut oleh Zelensky, yang akan menyampaikan detail lengkapnya kepada Presiden AS Joe Biden dan dua calon penggantinya.
Namun, Rusia tampaknya tidak terpengaruh. Regime Vladimir Putin malah berniat untuk terus melanjutkan invasi ke Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak terkejut dengan rencana Ukraina, menyebutnya sebagai hal yang biasa dari pihak Kyiv.
"Ini bukan kali pertama kami mendengar pernyataan seperti ini dari perwakilan rezim Kyiv. Kami memahami karakter rezim Kyiv," kata Peskov kepada wartawan, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, 7 Orang Tewas Usai Lancarkan 200 Rudal dan Drone
Peskov menambahkan bahwa Rusia akan melanjutkan operasi militer khususnya dan mencapai semua tujuan yang ditetapkan. Saat ini, Rusia sedang berusaha menghadapi serangan Ukraina yang dimulai pada 6 Agustus dan melanjutkan serangan di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
Peskov juga menyebutkan bahwa Rusia mendukung pandangan India tentang perlunya penyelesaian damai, tetapi saat ini tidak ada dasar untuk perundingan.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan pada hari Selasa bahwa ia telah menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyatakan dukungannya untuk penyelesaian damai konflik Ukraina, setelah pertemuan dengan Zelensky di Kyiv beberapa hari sebelumnya.