Ntvnews.id, Jakarta - Nasib malang dialami bocah berinisial ANZ (6) yang meninggal dunia di tangan ibu tiri bernama Iftah Rahmah (24). Kasus ini pun menjadi perhatian publik.
Dilansir akun Twitter @meta80ki, Sabtu 31 Agustus 2024, jenazah ANZ ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan terbungkus dalam karung serta ditumpuk sampah dibagian belakang rumah.
Baca Juga:
Janji Ridwan Kamil Tak Bawa-bawa Persija dan Jakmania saat Kampanye
Pakai Kemeja Putih Celana Krem, Jokowi Hadiri Rapimnas Gerindra di Senayan
Kisah tragis ini bermula pada Senin 19 Agustus 2024 lalu, ketika korban pulang dari sekolah. Sesampainya di rumah, ia dikunci di belakang rumah oleh ibu tirinya.
PONTIANAK - Ahmad Nizam Alfahri yang sempat dikabarkan hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan tak b3rnyaw4 di kediamannya di Gang Purnama Agung VII Blok G3, Jalan Purnama, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Kamis malam (22/8). pic.twitter.com/kaagmjvqWH
— Khatulistiwa Indonesia (@Meta80ki) August 22, 2024
Malam itu, hujan deras mengguyur Kota Pontianak, membuat suasana semakin dingin. Nizam yang tak berdaya terpaksa menghadapi dinginnya malam tanpa perlindungan.
Keesok harinya korban baru diizinkan masuk ke rumah. Namun kondisinya sudah lemas dan kesulitan bernafas. Bukan diberikan bantuan, tersangka malah membenturkan korban hingga tewas.
Panik melihat korban tewas, pelaku mencoba untuk menghilangkan jejak dengan cara memasukan korban ke dalam karung dan berpura-pura ANZ hilang sepulang dari sekolah.
Namun kebohongan ibu tirinya terbongkar setelah jenazah ANZ ditemukan tewas di dalam karung yang sebelumnya dinyatakan sudah hilang.
Motif Iftah Rahmah menghabisi nyawa anak berusia 6 tahun itu disampaikan langsung oleh ibu kandung korban yaitu Tiwi ketika bertemu di Polda Kalimantan Barat. Ia menjelaskan bahwa Iftah telah lama menyimpan kebencian terhadap ANZ dipicu masalah cemburu.
"Secara garis besar dia (tersangka) cemburu, kalau kasih sayang ayah Nizam itu lebih besar ke Ahmad Nizam dibandingkan dengan anaknya. Ada dendam terpendam yang dia lampiaskan kepada anak saya," demikian pernyataan resmi Tiwi/Ibu kandung korban.