Ntvnews.id, Jakarta - Seorang anggota Brimob disiram air keras saat membubarkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Jakarta Timur. Bukan cuma itu, anggota Brimob lainnya juga jadi korban pencopetan.
Peristiwa tersebut sempat terekam dalam video yang diunggah akun Instagram @merekamjakata. Awalnya, tawuran tengah berlangsung di sekitar underpass kawasan Bassura, Jakarta Timur. Sebuah petasan sempat membubarkan tawuran sejenak, namun massa kembali berkumpul.
Beberapa saat berselang, pada video terlihat empat motor polisi yang di antaranya diperkirakan di antaranya anggota Brimob yang jadi korban, tiba ke lokasi. Dengan menggunakan sepeda motor mereka berupaya membubarkan tawuran.
Mereka datang dengan kecepatan tinggi. Salah satu polisi bahkan motornya terlihat menabrak pelaku tawuran. Pelaku tawuran yang ditabrak itu sempat terkapar, dan tetap coba melarikan diri dibantu rekannya. Polisi lantas nampak berupaya meminta pelaku tawuran untuk meninggalkan lokasi.
Namun, massa malah terus berkumpul dan melakukan perlawanan. Terlihat pula para Brimob dilempari benda. Seorang polisi sempat mundur usai dilempar benda. Diduga, momen itulah seorang Brimob dilempar air keras oleh pelaku tawuran.
Selain itu, sepeda motor polisi yang terjatuh juga diinjak-injak pelaku. Dalam rekaman, petugas nampak mempersiapkan senjatanya.
Tembakan diduga peluru gas air mata pun dilontarkan ke arah pelaku tawuran. Hal itu sempat membuat massa yang terus berusaha meringsek, bubar sejenak. Walau demikian, mereka kembali lagi. Bahkan, terlihat peluru gas air mata dilemparkan balik ke arah polisi.
Atas peristiwa ini, seorang Brimob mengalami luka akibat siraman air keras.
"Saat terjadi tawuran, anggota Polrestro Jaktim, Polsek Jatinegara, dan Brimob Cipinang datang untuk membubarkan para pelaku tawuran, tapi ternyata pelaku tawuran balik menyerang anggota Brimob dengan menyiramkan air keras," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kamis (29/8/2024).
Korban mengalami luka 12 persen di wajah, tangan, dan pahanya.
Selain itu, satu anggota Brimob menjadi korban pencopetan saat membubarkan tawuran. Nicolas mengatakan korban pencopetan dan korban penyiraman air keras merupakan dua orang yang berbeda.
"Ada juga HP (anggota) yang hilang. Iya (dicopet). Beda lagi (anggota). Anggota Brimob, tapi berbeda korbannya," jelas dia.
Polda Metro Jaya sendiri telah membentuk tim gabungan guna menangkap pelaku tawuran yang menyiramkan air keras terhadap anggota kepolisian yang tengah membubarkan tawuran di Bassura. Tim gabungan ini terdiri atas Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.
"Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk memburu dan menangkap pelaku kekerasan terhadap personel Polda Metro Jaya yang kemarin, hari Kamis, saat melakukan upaya penegakan hukum terhadap adanya peristiwa tawuran, itu dilakukan penyerangan penyiraman air keras ke anggota kami. Ini akan diburu terus dan diungkap dan akan ditangkap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (30/8/2024).
Sejauh ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa. Kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan berikut pengumpulan barang bukti.
"Ada (saksi) beberapa. Nanti kami pastikan jumlahnya ya. Olah TKP, barang bukti," kata Ade Ary.
Untuk kondisi polisi yang menjadi korban penyiraman air keras, kini sudah membaik. Walau demikian, korban saat ini masih berada di rumah sakit dalam proses perawatan.
"Ya, sudah ditangani di rumah sakit. Saat ini masih dalam penanganan yang intensif. Dalam keadaan sadar ya," tandasnya.