Viral Video 'Geng TKI' Bikin Resah Warga Lokal di Osaka Jepang, Berkaus Hitam & Tenteng Celurit

Ntvnews.id, Jakarta - Video yang memperlihatkan sekelompok WNI sedang berkumpul hingga menghalangi jalan di Jepang beredar luas setelah diunggah oleh akun @personalsecret pada Sabtu (31/8). Dalam video tersebut, disebutkan bahwa kelompok WNI itu berkumpul di Osaka.

Mereka juga menghalangi jalur pejalan kaki di Jepang. Akun tersebut menyatakan bahwa mereka sering berkumpul dan mengganggu orang yang melintas. Disebutkan pula bahwa kelompok WNI ini memiliki akun media sosial dan sering mengancam siapa saja yang memberikan komentar pada unggahan mereka.

Video tersebut juga memperlihatkan seseorang yang membawa celurit untuk dipamerkan, serta ada yang bersepeda dengan tulisan 'Pemulih Harga Diri' di sepedanya.

Pekerja Jepang (Istimewa)

"Mereka berkumpul untuk mengganggu orang yang lewat dan mengancam orang yang mengomentari postingan mereka," tulis akun itu.

Akun tersebut mengungkapkan bahwa WNI ini telah membentuk sebuah geng dan sering membawa pisau, seperti yang terlihat dalam unggahan mereka. Lebih lanjut, diketahui bahwa geng ini juga sering memposting video di media sosial mereka yang menunjukkan mereka membawa pisau.

Dalam video yang mereka unggah di TikTok dan Instagram, terlihat bahwa geng ini duduk di pinggir jalan dengan mengenakan pakaian serba hitam. Di video lain, dua anggota geng terlihat mengendarai sepeda berkeliling kota.

PMI yang Bentuk Geng di Osaka Jepang (Twitter)

Salah satu dari mereka tampak mengibarkan bendera kelompok. Aksi mereka diperhatikan oleh para pejalan kaki yang merupakan warga Jepang. Ironisnya, dalam unggahan lain, terlihat salah satu anggota geng membawa celurit, mengenakan hoodie dan masker hitam sehingga wajahnya tidak terlihat jelas.

“Meskipun media Jepang belum meliputnya, masyarakat Indonesia membentuk geng di Jepang dan berkumpul dengan pisau serta memposting tentang hal itu. Mereka sering nongkrong di Osaka dengan sepeda dan tidak menimbulkan insiden besar. Namun hal ini akan menjadi masalah cepat atau lambat. Apakah Polisi Prefektur Osaka tahu?” lanjutnya.