Abah Aos Sebut Soeharto Wali ke-10 di Pulau Jawa: Sunan di Atas Wali se-Nusantara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2024, 09:45
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Abah Aos Abah Aos (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Soeharto dikenal sebagai Presiden kedua Indonesia yang berhasil mengangkat negara ini dari keterpurukan ekonomi. Oleh karena itu, kontribusi Soeharto sangat besar, terutama bagi masyarakat.

Di masa pemerintahannya, hampir seluruh rakyat Indonesia menikmati kemakmuran dan tidak mengalami kelaparan. Selain itu, pembangunan infrastruktur berlangsung dengan baik, sehingga Soeharto mendapat julukan sebagai Bapak Pembangunan.

Salah satu bangunan yang didirikan oleh Pak Harto adalah Masjid At-Tin, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jakarta Timur. Pembangunan masjid ini membuat banyak orang berterima kasih kepada Soeharto, termasuk salah satu ulama terkemuka di Indonesia, Abah Aos.

Abah Aos <b>(Instagram)</b> Abah Aos (Instagram)

Abah Aos adalah ulama besar yang berasal dari Ciamis dan lahir pada 1 September 1944. Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok @kemiskuncoro76817 pada Jumat, 29 September 2023, Abah Aos menyatakan rasa bangganya terhadap Pak Harto.

Namun, secara mengejutkan, Abah Aos justru memberi gelar Wali 10 kepada Soeharto, yang menimbulkan kehebohan di masyarakat. Bagaimana tidak? Dalam ajaran Islam, dikenal hanya 9 Wali Allah. Jadi, tidak mungkin ada Wali ke-10 atau lebih.

"Hari ini, untuk memproklamasikan roudhoh At-Tin setelah dibangun 97 diresmikan 99. Siapa bikin? Raden Haji Muhammad Soeharto radhiallahu anhu, Wali ke 10 di Pulau Jawa," kata Abah Aos.

Prabowo dan Soeharto <b>(Tangkapan Layar: Instagram)</b> Prabowo dan Soeharto (Tangkapan Layar: Instagram)

Ulama yang kini berusia 78 tahun ini juga menyebut bahwa Soeharto adalah seorang Sunan dan Wali yang berada di atas semua Wali di Nusantara. "Sunan Soeharto, Sultan Soeharto, Wali di atas se-Nusantara," pungkas Abah Aos.

Melihat video tersebut, banyak warganet yang merasa bingung dan tak habis pikir dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ulama tersebut. Sebagian besar dari mereka berkomentar bahwa Abah Aos harus mengonsumsi obat karena dianggap sudah mengalami gangguan ingatan atau pikun.

x|close