Ntvnews.id, Jakarta - Viral ribuan jemaah memadati Masjid Istiqlal di Jakarta untuk menghadiri acara peringatan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani. Acara tersebut meliputi kegiatan zikir dan Manaqib, pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024,
Jemaah yang mengenakan pakaian berwarna hijau dan merah putih memulai zikir dengan menyebut kalimat laa ilaha Illalloh, dan suara zikir mereka terdengar hingga jauh di luar masjid.
Mereka datang dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek, Banten, Lampung, Aceh, serta Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Terungkap Resep Kaya Raya dari Abah Aos: Kurangi Tidur Banyakin Zikir dan Istighfar
Selain berzikir bersama, para jemaah yang dipimpin oleh Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefullah Maslul Ra.Qs alias Abah Aos juga tampak membawakan lagu Indonesia Raya di ruangan utama Masjid Istiqlal.
Silsilah Abah Aos
Bagaimana silsilah Abah Aos hingga ia dikenal sebagai ulama terkenal di Jawa Barat?
Menurut berbagai sumber, Abah Aos adalah seorang guru spiritual dan ulama terkemuka di Jawa Barat yang memiliki banyak pengikut, termasuk Eka Anugrah. Ia adalah anak dari pasangan Kh. Ibrahim dan Hj. Siti Muslihat.
Lahir pada tahun 1944, Abah Aos kini berusia 79 tahun dan dikenal sebagai ulama sepuh di Jawa Barat. Nama asli ulama senior ini adalah Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, dan ia merupakan Mursyid ke-38 Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya. Di kalangan santri, ia sering dipanggil dengan julukan Pangersa Abah Aos.
Baca Juga: Viral Abah Aos Sebut Rocky Gerung Sebagai Rasulullah: Dia Utusan Allah
Abah Aos dikenal sebagai ulama yang sangat cerdas dan berilmu tinggi, dan banyak tokoh nasional yang menghormati nasihat serta petuahnya. Sejak usia 13 tahun, ia telah menuntut ilmu di pondok pesantren Gegempalan yang diasuh oleh KH. Iskandar Zainal Arifin.
Ia dikatakan sangat cepat dalam memahami ilmu yang diajarkan oleh gurunya, bahkan mampu mengungguli santri senior dalam pengetahuan agama. Setelah delapan tahun belajar, Abah Aos dikirim ke Pesantren Cintawana Tasikmalaya yang diasuh oleh KH. Isak Farid untuk mendalami ilmu agama lebih lanjut.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren, Abah Aos kembali ke kampung halamannya dan menikahi Hj. Rosliani Hasnah. Pada usia 24 tahun, ia mendirikan pondok pesantrennya sendiri. Sejak saat itu, namanya semakin dikenal, terutama di wilayah Ciamis, Jawa Barat, dan sekitarnya, terutama di kalangan masyarakat yang ingin memperdalam ilmu sufi.
a