Ntvnews.id, Jakarta - Hamas menuduh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang melakukan pembunuhan terhadap beberapa kawasan Israel di Jalur Gaza setelah melakukan serangkaian pengeboman.
"6 tawanan ini dan lainnya sebenarnya bisa kembali hidup-hidup ke keluarga mereka sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran," kata Khalil al-Hayya, anggota biro politik Hamas yang bertanggung jawab atas pertukaran tawanan, dalam wawancara dengan Al Jazeera dan Antara, Senin 2 September 2024.
Baca Juga:
RK Mau Ada Mobil Curhat RK buat Atasi Macet Jakarta, Rano Karno: Nggak Usah Repot-repot Dah!
Buntut Larangan Dokter Muslimah Pakai Hijab, RS Medistra Akhirnya Minta Maaf
"Tetapi desakan tentara pendudukan (Israel), Netanyahu, dan pemerintah ekstremitasnya menyebabkan kematian orang-orang ini dalam pengeboman, beberapa tawanan musuh ditembak mati oleh tentara pendudukan,"
Warga Palestina (Dok.Antara)
Pada Minggu pagi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan nama enam sandera yang jasadnya ditemukan di sebuah terowongan bawah tanah di kota Rafah di wilayah Palestina bagian selatan.
Di antara mereka terdapat seorang warga Rusia berusia 32 tahun, Alexander Lobanov, dan seorang warga AS berusia 23 tahun, Hersh Goldberg-Polin.
IDF percaya bahwa enam sandera yang jasadnya ditemukan di Jalur Gaza pada Sabtu malam dibunuh oleh Hamas beberapa saat sebelum ditemukan.
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas kematian tawanan Israel di Jalur Gaza.