Ntvnews.id, Korea Selatan - Jaksa di Korea Selatan telah menetapkan mantan Presiden Moon Jae-in sebagai tersangka dalam dugaan kasus suap. Moon Jae-in diduga menerima suap sebagai balasan atas pengaturan dalam penunjukan seorang politisi menjadi pejabat pemerintah.
Sebagai imbalan, mantan menantu Moon Jae-in mendapatkan perlakuan khusus saat memperoleh pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan. Divisi Kriminal 3 dari Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju memimpin penyelidikan terkait keterlibatan Moon Jae-in, yang terungkap dalam surat perintah penggeledahan yang dilakukan pada 30 Agustus di rumah putrinya, Moon Da-hye.
Baca Juga: Tinggalkan Dolar AS, RI dan Korea Selatan Sepakat Transaksi Langsung Pakai Rupiah-Won
Melansir dari The Strait Times dan The Korea Herald, penggerebekan ini berasal dari pengaduan yang diajukan empat tahun lalu terkait perekrutan menantu Moon Jae-in saat itu, yang dikenal dengan nama belakangnya Seo, di Thai Eastar Jet.
Korea Selatan. (Pixabay)
Kini, Seo telah bercerai dengan Moon Da-hye. Penyelidikan berfokus pada kemungkinan hubungan antara pekerjaan Seo dan penunjukan mantan anggota parlemen Lee Sang-jik sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea, atau Kosme.
Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa serta kelompok sipil Justice People yang berbasis di Seoul mengajukan empat pengaduan dari September 2020 hingga April 2021, dengan tuduhan adanya dugaan kasus suap.
Baca Juga: Mercedes-Benz Tuai Kemarahan Korban Kebakaran Mobil Listrik di Korea Selatan
Pada September 2020, PPP, yang saat itu merupakan oposisi utama, mengajukan pengaduan korupsi kepada jaksa terkait penunjukan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet, maskapai berbiaya rendah yang didirikan oleh Lee Sang-jik, anggota parlemen dua periode dari Partai Demokrat dan pendiri maskapai penerbangan Eastar Jet.
Lee Sang-jik diangkat menjadi presiden Kosme pada Maret 2018, beberapa bulan sebelum Seo bergabung dengan unit Eastar di Thailand pada Juli tahun itu.
Minimnya pengalaman Seo dalam industri penerbangan, ditambah dengan kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah, menimbulkan dugaan adanya campur tangan dari kantor kepresidenan dalam penunjukannya.
Eks Presiden Korsel Moon Jae-in (Reuters)
Jaksa menduga bahwa penunjukan Lee Sang-jik sebagai kepala Kosme mungkin diputuskan selama pertemuan informal sekretaris kepresidenan pada akhir tahun 2017.
Jaksa menduga bahwa Moon Jae-in dan istrinya telah memberikan dukungan finansial kepada keluarga putrinya selama beberapa waktu, namun dukungan ini dihentikan setelah Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet.
Jika dukungan tersebut dihentikan setelah Seo dipekerjakan, jaksa berpendapat bahwa dukungan dari maskapai penerbangan, termasuk gaji dan fasilitas perumahan untuk Seo, bisa dianggap sebagai suap kepada Moon Jae-in.
Jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total 223 juta won sebagai gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 dan April 2020, yang mereka anggap sebagai suap untuk Moon Jae-in.
Oleh karena itu, mereka mencantumkan dalam surat perintah penggeledahan bahwa Moon Jae-in diduga menerima jumlah tersebut sebagai suap dari Lee Sang-jik. Seo telah diperiksa tiga kali pada tahun 2024 sebagai saksi dan terus mempertahankan haknya untuk tidak memberikan keterangan.
Baca Juga: Pengumuman! Sebentar Lagi Belanja di Korea Selatan Bisa Pakai QRIS
Sebelumnya, jaksa telah mendakwa Cho Hyun-ock, mantan sekretaris senior presiden untuk urusan personalia di bawah Moon Jae-in, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang terkait dengan kasus ini, serta memeriksa beberapa mantan pejabat kepresidenan lainnya.
Secara khusus, Im Jong-seok, mantan kepala staf di bawah Moon Jae-in, diperiksa pada 19 Agustus. Jaksa menyelidiki apakah ia berperan dalam penunjukan Lee Sang-jik sebagai kepala badan usaha rintisan pada tahun 2018.
Mereka juga memeriksa pemimpin Partai Rebuilding Korea Cho Kuk, ajudan senior Moon Jae-in saat itu, selama lebih dari tiga jam pada 31 Agustus. Partai yang berkuasa dan oposisi memberikan reaksi yang berbeda terhadap penggerebekan jaksa di rumah putri Moon Jae-in .