Kunjungan ke Indonesia Jadi Bagian Tur Asia Pasifik Paus Fransiskus Selama 12 Hari

Ntvnews.id, Jakarta - Paus Fransiskus, seorang pemimpin tertinggi Gereja Katolik global dan Kepala Negara Vatikan ini bakal melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura pada 2 sampai 13 September 2024.

Sebelumnya, kegiatan ini direncanakan digelar pada tahun 2020 lalu, tetapi ditunda karena adanya pandemi virus corona.

Agenda kunjungan tersebut dipandang sebagai penghormatan kepada pentingnya Asia, salah satu dari sedikit tempat di mana gereja bertumbuh dalam hal umat beriman yang dibaptis dan panggilan religius.

Baca Juga: 

Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang Bakal Berkunjung ke Indonesia

Fransiskus dijadwalkan akan menjadi pembicara utama di lebih dari 40 acara selama lawatan ambisius tersebut.

Paus Fransiskus (Instagram)

"Ini adalah unjuk kekuatan bagi Paus Fransiskus," kata Massimo Faggioli, seorang akademisi Italia, dikutip dari The Guardian Senin, 2 September 2024.

Shihoko Goto, direktur Program Indo-Pasifik di Wilson Center, Washington mengatakan jika kunjungan yang dilakukan Paus ini, ia tengah berjuang melawan masalah kesehatan.

Baca Juga: 

3-6 September Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Ini Agendanya

“Menyatakan banyak hal tentang pentingnya strategis Asia bagi gereja," kata dia.

Sementara, kunjungan pertama Fransiskus adalah Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia. Kemudian ia akan mengunjungi masjid utama di Jakarta.

Dalam agendanya tersebut, ia akan didampingi oleh imam besar, Nasaruddin Umar dan keduanya dijadwalkan untuk kemudian mengambil bagian dalam pertemuan lintas agama.

Fransiskus, yang pada tahun 2019 menjadi Paus pertama yang mengunjungi Jazirah Arab, telah lama mengisyaratkan bahwa dialog Katolik-Muslim merupakan prioritas.

paus fransiskus (Istimewa)

Paus juga dijadwalkan bertemu dengan presiden Indonesia yang akan lengser, Joko Widodo dan mengadakan misa untuk sekitar 80.000 orang di stadion Jakarta.

Selanjutnya dalam kunjungannya ke Papua Nugini, Fransiskus akan bertemu dengan para misionaris dari negara asalnya, Argentina.

Lalu Fransiskus akan menuju Timor Leste untuk merayakan misa di lapangan terbuka tepi pantai yang sama tempat Paus Yohanes Paulus II memimpin sebuah liturgi pada tahun 1989.

Kunjungan terakhir Paus adalah Singapura , tempat tiga perempat penduduknya berasal dari Tiongkok.

Para analis menggambarkan perhentian tersebut sebagai bagian dari upaya Vatikan untuk meningkatkan hubungannya dengan Tiongkok, merupakan rumah bagi sekitar 12 juta umat Katolik.

Minggu lalu Vatikan melaporkan “kepuasannya” bahwa Tiongkok telah secara resmi mengakui uskup Tianjin, Melchior Shi Hongzhen yang dilantik Vatikan pada tahun 2019.

Takhta Suci menggambarkan pengakuan resmi Tiongkok terhadapnya berdasarkan hukum sipil sebagai “buah positif dari dialog yang telah terjalin selama bertahun-tahun antara Takhta Suci dan pemerintah Tiongkok”.