Ntvnews.id, Seoul - Jaksa Korea Selatan tengah memeriksa seorang pendeta keturunan Korea-Amerika yang diam-diam merekam saat memberikan tas tangan mewah merek Dior kepada Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee.
Kasus ini sedang diinvestigasi oleh tim khusus yang dibentuk oleh Jaksa Agung Korea Selatan.
Dilansir dari Yonhap News Agency, Selasa, 14 Maei 2024, tas mewah tersebut diberikan oleh pendeta tersebut kepada Kim Keon Hee saat pertemuan mereka di Seoul pada bulan September 2022.
Pendeta yang bernama Choi Jae Young itu menghadiri pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada pagi hari tanggal 13 Mei untuk menjawab panggilan sebagai tersangka dalam kasus yang melibatkan dugaan pelanggaran undang-undang anti-korupsi, masuk tanpa izin ke properti, dan menghalangi tugas resmi.
Presiden Korea Selatan dan Ibu negara Korea Selatan (Istimewa)
Choi telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan setempat bahwa dirinya melakukan pelaporan berita yang melibatkan penyamaran, demi memberi tahu publik soal sifat asli Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya, Kim Keon Hee.
"Presiden yang bertanggung jawab atas urusan negara dan pasangannya seharusnya bersikap bersih terhadap hal yang salah, tapi ternyata tidak. Sifat sebenarnya di balik kasus ini adalah bahwa Ibu Negara memprivatisasi kekuasaan kepresidenan," ucap Choi dalam pernyataannya.
Para pejabat Korsel dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa jaksa menginterogasi Choi soal bagaimana dan mengapa dirinya menyerahkan tas mewah itu kepada Kim Keon Hee dan apakah dirinya meminta bantuan khusus dari sang Ibu Negara Korsel.
Pemanggilan tersebut dilakukan setelah para aktivis sipil mengajukan pengaduan yang menuduh Choi secara sengaja mendekati Ibu Negara Korsel dan secara diam-diam merekam momen penyerahan tas mewah senilai 3 juta Won atau setara dengan Rp35,2 juta yang diduga disiapkan oleh Voice of Seoul, sebuah outlet berita internet.
Voice of Seoul, yang pernah digugat oleh Ibu Negara Korsel dengan tuduhan pencemaran nama baik, mempublikasikan video yang direkam Choi pada November tahun lalu.
Pekan lalu, jaksa Korsel meminta keterangan para aktivis sipil yang mengajukan pengaduan. Para aktivis itu bersikeras menuduh Choi berkonspirasi erat dengan Voice of Seoul untuk mencemarkan nama baik Presiden Yoon dan istrinya sebagai pembalasan atas gugatan pencemaran nama baik yang diajukan Kim Keon Hee.