BNPB: Banjir Bandang Sumbar Bencana 20 Tahunan

NTVNews - 14 Mei 2024, 06:58
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Longsor dan Banjir di Sumatera Barat Longsor dan Banjir di Sumatera Barat (Instagram @Beni_FTR)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa banjir bandang lahar dingin di Sumatra Barat (Sumbar) merupakan bencana 20 tahunan. Hal ini adalah penilaian para ahli.

"Laporan yang kami terima, diskusi dari beberapa ahli hidrologi menyebutkan kondisi di Padang (Sumbar) ini merupakan periode ulang 20 tahunan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam konferensi pers daring, Senin (13/5/2024).

Atas itu, ia berharap seluruh pihak bisa mencegah agar kejadian ini tak memburuk. Daerah yang jadi bantaran sungai aliran lahar dingin, diharapkan benar-benar terjaga atau tak terjadi alih fungsi bahkan menyempit.

"Dan ini harus menjadi perhatian kita tentunya ada atensi-atensi yang terkait dengan pemanfaatan daerah bantaran sungai dan seterusnya," tuturnya.

Diketahui, peristiwa banjir bandang lahar dingin dipicu curah hujan tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Kondisi itu membuat lahar dingin atau lahar hujan, mengalir ke daerah aliran yang dihuni warga sehingga menimbulkan korban.

Pemerintah, kata Muhari tengah menyusun berbagai langkah pencegahan agar peristiwa ini tak terjadi kembali di kemudian hari.

"Nanti kita akan coba lihat juga dengan PVMBG, kalau kondisi-kondisi seperti ini (banjir bandang lahar dingin), apa mitigasi yang bisa kita lakukan?" tuturnya.

"Kalau di (Gunung) Merapi itu kan kita bangun sabo dam, jadi aliran lahar hujan itu bisa ditahan beberapa lapis. Jadi begitu sampai di masyarakat, amazing force-nya itu tidak lagi berbahaya," imbuh Muhari.

Menurut dia, pembangunan sabo dam seperti di Gunung Merapi di Pulau Jawa, dimungkinkan untuk mengatasi banjir bandang di wilayah aliran lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar.

"Itu opsi terbuka untuk itu. Karena nanti kita akan melihat mana opsi jangka pendek, opsi jangka menengah dan opsi jangka panjang. Karena ini (wilayah aliran) tidak bisa diubah ya," tutur Muhari.

"Daerah-daerah yang kita tandai ini terdampak semua. Dan ini persis di daerah aliran lahar dingin. Semuanya," lanjut dia.

Sebelumnya, banjir bandang lahar dingin terjadi di wilayah Sumbar, Sabtu (11/5/2024) malam. Akibatnya, 44 orang tewas dan 15 lainnya hilang. Korban meninggal dunia tersebar di berbagai wilayah di Sumbar, antara lain di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, dan Kota Padang satu orang.

x|close