Ntvnews.id, Maluku - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi enam nelayan yang terjebak di perairan Pulau Ud, Kota Tual, Maluku, setelah perahu mereka mengalami kerusakan mesin pada Senin, 2 September 2024 malam.
Peristiwa ini terjadi setelah informasi darurat diterima oleh Command Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon.
Melansir dari Antara, Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, menjelaskan bahwa laporan darurat pertama kali disampaikan oleh Said Rumaf, seorang keluarga korban, sekitar pukul 21:00 WIT.
Baca Juga:
Tujuh Nelayan Dinyatakan Hilang di Pandeglang
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa enam nelayan asal Desa Fiditan yang sedang memancing ikan di sekitar perairan Pulau Ud membutuhkan bantuan segera setelah mesin perahu mereka mati dan terombang-ambing di laut.
Saat itu, perahu panjang yang mereka gunakan mengalami kerusakan mesin sekitar pukul 19.00 WIT setelah aktivitas memancing selesai. Meskipun mesin sempat diperbaiki beberapa kali, perahu tetap tidak dapat beroperasi.
Mendapatkan laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon segera merespons dengan mengerahkan tim SAR gabungan.
Nelayan berhasil dievakuasi (Antara/ Basarnas Ambon)
Tim yang terlibat dalam operasi penyelamatan ini terdiri dari Pos SAR Tual, Polairud Polda Maluku, serta keluarga korban sendiri. Tim SAR menggunakan RIB 04 Pos SAR Tual dan berangkat menuju lokasi kejadian pada pukul 21.25 WIT.
Baca Juga:
Viral Aksi Nelayan Lepaskan Ikan Jenis Pari Barong yang Tertangkap Jaring
Lokasi kejadian berada di koordinat 5° 34' 43.93" S - 123° 40' 50.60" E, sekitar 6 Nm arah barat dari Dermaga PSDKP Tual.
Faktor cuaca yang buruk, gelombang tinggi, dan jarak pandang yang terbatas pada malam hari membuat operasi evakuasi menjadi tantangan tersendiri. Tim SAR gabungan bekerja ekstra hati-hati untuk memastikan keselamatan nelayan dan keberhasilan operasi.
Akhirnya, pada pukul 00.25 WIT, tim SAR berhasil menemukan semua korban dalam keadaan selamat di koordinat 5° 33' 33.60" S - 132° 40' 9.30" E, jarak 1,33 Nm arah barat laut dari lokasi kejadian.
Seluruh nelayan kemudian dievakuasi dan dibawa kembali ke Desa Fiditan untuk diserahkan kepada pihak keluarga.