Ntvnews.id, Ukraina - Setidaknya 41 orang tewas dan sekitar 180 lainnya terluka setelah dua rudal balistik Rusia menghantam sebuah fasilitas pendidikan dan sebuah rumah sakit di dekatnya di wilayah tengah Ukraina.
Serangan terbaru oleh Rusia menargetkan wilayah Poltava tengah Ukraina dan dikatakan sebagai salah satu serangan paling mematikan oleh Moskow sejak konfliknya dengan Kyiv meletus lebih dari 900 hari lalu.
"Salah satu gedung Institut Komunikasi hancur sebagian. Orang-orang tertimbun reruntuhan. Banyak yang selamat," kata Zelenskyy dikutip dari India Today Rabu, 4 September 2024.
Baca Juga:
Rusia Sebut Berhasil Menghancurkan 158 Pesawat Ukraina
Menurut laporan, rudal tersebut menghantam beberapa saat setelah sirene serangan udara berbunyi, yang mengenai banyak warga sipil saat mereka menuju tempat perlindungan bom.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Ukraina mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan "biadab".
Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv (Tangkapan Layar)
Pernyataan Kementerian Pertahanan mengungkapkan bahwa tim penyelamat dan petugas medis menyelamatkan 25 orang, termasuk 11 orang yang berhasil ditarik dari reruntuhan setelah serangan.
Baca Juga:
Militer Ukraina Serang 2 Fasilitas Penyimpanan Minyak di Rusia
Bahkan pada hari Senin, serangan Rusia di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina pada malam hari telah menewaskan dua orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun.
Sementara itu, serangan rudal terpisah di pusat kota Dnipro mengakibatkan tewasnya tiga orang. Menurut otoritas Ukraina, rudal Rusia juga menargetkan infrastruktur kereta api di kedua wilayah dan fasilitas energi di wilayah utara Chernihiv.
Dalam dua hari terakhir, Ukraina telah menyaksikan 313 serangan dan insiden penembakan di 11 permukiman, menurut Gubernur Daerah Ivan Fedorov.
Beberapa bangunan rusak, termasuk di kota Zaporizhzhia, pusat administrasi wilayah tersebut yang terkena serangan rudal.