Tak Mampu Kendalikan Nafsu, Dokter di Balikpapan Tega Lecehkan Pasien saat MCU

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Sep 2024, 09:52
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dokter Lakukan Pelecehan Dokter Lakukan Pelecehan (Twitter)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang dokter dari salah satu klinik di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan inisial FT, diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap pasien wanita saat pemeriksaan kesehatan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Kasus pelecehan ini mendapat perhatian publik setelah sebuah video yang memperlihatkan pelaku didatangi oleh sejumlah orang viral di media sosial pada Selasa, 3 September 2024.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun TikTok @mdy_asmara1701, Kamis, 5 September 2024, peristiwa ini terjadi saat korban menjalani pemeriksaan lengkap di klinik tempat pelaku bekerja sekitar pukul 10.00 WITA. Pada awalnya, tidak ada yang aneh dalam pemeriksaan tersebut.

Ilustrasi Kekerasan Seksual <b>(FreePIk)</b> Ilustrasi Kekerasan Seksual (FreePIk)

Namun, situasi berubah ketika pelaku meminta korban untuk melepas sebagian pakaian dengan alasan melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop. Pelaku menjelaskan kepada korban bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari prosedur standar dalam pemeriksaan.

Korban mengikuti instruksi tersebut. Menurut salah seorang teman dekat korban yang tidak ingin identitasnya diketahui, saat pemeriksaan berlangsung, stetoskop justru diarahkan ke area sensitif tubuh korban, bukan ke area jantung.

“Saat itu, pelaku sempat menyentuh bagian payudara korban,” ungkap sumber kepada wartawan pada Rabu, 4 September 2024.

Meskipun merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut, korban pada saat itu berpikir bahwa itu adalah bagian dari prosedur pemeriksaan yang normal. Namun, tidak berhenti di situ, pelaku juga menurunkan celana korban dan menyentuh bagian perutnya.

Dokter Lakukan Pelecehan <b>(Twitter)</b> Dokter Lakukan Pelecehan (Twitter)

“Saat itu pelaku juga sempat bertanya apakah korban sudah menikah atau belum,” lanjut sumber.

Setelah pemeriksaan selesai, korban yang merasa ada kejanggalan, langsung mencari kepastian apakah tindakan yang dilakukan oleh pelaku sesuai dengan prosedur. Ketika menanyakan hal ini kepada petugas administrasi, korban baru mengetahui bahwa beberapa tindakan yang dilakukan oleh pelaku tidak termasuk dalam prosedur pemeriksaan kesehatan.

Kejadian ini membuat korban terkejut dan marah. Bersama teman-temannya, korban mendatangi pelaku untuk meminta penjelasan. Pelaku sempat menyangkal dan bersumpah atas nama Tuhan.

Namun, korban dan teman-temannya akhirnya membawa pelaku ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan pada hari yang sama. Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, menyatakan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Informasi lebih lanjut akan diberikan setelah penyelidikan selesai.

x|close