Banyak yang Ragu Soal Janji Bangun Rumah di Atas Pasar dan Stasiun, Ini Kata Ridwan Kamil

Ntvnews.id, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjawab banyaknya keraguan masyarakat terkait janjinya yang ingin membangun perumahan warga di atas pasar hingga stasiun jika terpilih di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki latar belakang sebagai arsitektur itu mengatakan membangun perumahan di atas pasar dan stasiun itu realistis dan produktif untuk masyarakat.

Baca Juga:

Sebelum Misa Akbar, Umat Katolik Kumandangkan Ini di GBK

Nyaris Baku Hantam dengan Silfester Matutina, Chico Hakim: Niatnya Misahin

“Seorang Ridwan Kamil, selama dua tahun dari 2001 sampai 2003 itu tinggal di apartemen di atas stasiun. Jadi saya bersama almarhum Eril (putranya) di Hong Kong tinggal di apartemen di atas stasiun. Jadi, produktif banget hidupnya. Turun ke bawah langsung ketemu stasiun kereta,” kata Ridwan saat dijumpai di Jakarta Pusat, Kamis 5 September 2024.

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil saat berswafoto dengan warga di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Ridwan melanjutkan poin dari program tersebut bukanlah soal jumlah stasiun di Jakarta. Namun, Ridwan menilai hal penting dari program ini adalah lahan di Jakarta yang mahal.

Dengan adanya program ini, maka akan terbuka kesempatan untuk menghadirkan lahan-lahan rumah untuk masyarakat.

“Lahan-lahan itu disertifikasi untuk perumahan rakyat sesuai jumlah aspirasi. Makanya nggak hanya di atas stasiun. Ada puluhan di atas pasar (yang akan dibangun hunian). Jadi dikombinasikan, Insya Allah itu menjadi solusi,” kata Ridwan.

Sebelumnya, Ridwan mengatakan akan membangun perumahan warga di atas pasar hingga stasiun. Hal itu diungkapkannya saat bertemu Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran di Menteng, pada Senin (2/9).

Menurutnya permintaan untuk memperbanyak perumahan atau hunian warga merupakan permintaan Prabowo. Selain di atas stasiun, Prabowo juga mengarahkan agar lahan bekas pemerintah yang ditinggalkan saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota untuk dialihkan menjadi perumahan.