Ntvnews.id, Beijing - Beberapa kota di bagian selatan China telah menutup sekolah dan membatalkan sejumlah penerbangan sebagai langkah antisipasi terhadap Topan Super Yagi, yang diperkirakan akan mengarah ke Pulau Hainan.
Dilansir AFP, Jumat, 6 September 2024, Topan Yagi sebelumnya menyebabkan banjir dan tanah longsor di Luzon, Filipina, yang mengakibatkan 13 orang tewas.
Topan tersebut telah berkembang menjadi topan super saat bergerak ke barat melintasi Laut China Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita China, Xinhua. Topan ini membawa angin dengan kecepatan mencapai 209 kilometer per jam saat mendekati Hainan.
Baca Juga: Memanas, Pesawat Tempur China Susupi Wilayah Jepang
"Hainan telah meningkatkan status tanggap darurat terhadap Yagi ke level tertinggi pada pukul 11.30 Kamis waktu setempat," kata Xinhua.
Topan diperkirakan akan mencapai Hainan pada Jumat hari ini sore waktu setempat. Akibatnya, pekerjaan, sekolah, dan layanan transportasi lokal di Hainan dihentikan mulai Kamis siang.
Observatorium cuaca Hong Kong telah mengeluarkan peringatan topan tingkat ketiga pada pukul 18.20 waktu setempat, yang membatasi operasional angkutan umum. Bursa saham Hong Kong juga menghentikan perdagangan setelah jam kerja karena peringatan topan ini.
Sebanyak 38 penerbangan telah dibatalkan di bandara Hong Kong, dan sekolah dasar serta menengah juga akan ditutup pada Jumat seperti yang dinyatakan oleh Biro Pendidikan.
"Yagi diperkirakan tetap sebagai topan super dan akan bergerak sekitar 300 kilometer ke arah barat daya Hong Kong pada pagi hari esok," kata observatorium.
"Angin kencang yang dibawa Yagi diperkirakan akan mempengaruhi area Muara Sungai Mutiara malam ini dan besok pagi," tambahnya.
Baca Juga: Hubungan Negara Tetangga RI Ini Memanas dengan China Hingga Lakukan Manuever Berbahaya
Setelah melewati bagian selatan China, Yagi dijadwalkan akan bergerak menuju Vietnam, melintasi wilayah utara dan tengah di sekitar Teluk Halong yang merupakan situs warisan UNESCO.
Pihak berwenang Vietnam telah meminta sekitar 2.200 wisatawan di pulau-pulau pesisir untuk kembali ke daratan sebelum badai tiba. Mereka memperingatkan kemungkinan hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir luas di daerah pegunungan dan perkotaan, termasuk ibu kota Hanoi.
Badan meteorologi Vietnam mengeluarkan peringatan badai pada Kamis pagi dan pemerintah telah mengerahkan lebih dari 2.700 personel militer untuk bersiaga. Provinsi-provinsi pesisir di Vietnam berencana melarang berlayar pada hari Jumat, sementara provinsi-provinci pegunungan juga telah diminta untuk menyiapkan kendaraan penyelamat.