Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa fenomena kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 adalah bagian dari proses demokrasi yang harus diterima.
Dalam pernyataannya usai mengunjungi Pasar Soponyono, Surabaya, Presiden menyebutkan bahwa dari lebih dari 500 Pilkada yang digelar, 41 di antaranya diisi oleh kotak kosong.
"Ya memang kenyataannya di lapangan seperti itu. Kotak kosong pun juga ada proses demokrasi," ujar Presiden, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Jika Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Daerah Itu akan Dipimpin PJ Gubernur Sampai 2029
Nikita Mirzani Punya Feeling Andre Taulany Bakal Cerai Sejak Lama
Presiden menjelaskan bahwa situasi ini mencerminkan kenyataan demokrasi di berbagai tingkatan, baik di tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi di Indonesia.
Ilustrasi Pilkada 2024. (Antara)
Jokowi menambahkan bahwa meskipun ada tantangan dalam proses demokrasi, fenomena kotak kosong merupakan mekanisme yang harus diterima agar sistem demokrasi tetap sehat dan berjalan sesuai dengan aturan.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat, berdasarkan data per Rabu (4/9) pukul 23.59 WIB, ada 41 daerah yang hanya memiliki satu bakal pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024. Dari total tersebut, satu wilayah adalah provinsi, 35 kabupaten, dan lima kota.
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menambahkan bahwa jumlah daerah dengan calon tunggal sempat mencapai 43, tetapi menyusut menjadi 41 pada Kamis. Meskipun calon tunggal kerap dihadapkan pada tantangan rendahnya partisipasi, masyarakat tetap berhak memberikan suaranya dan memilih kotak kosong sebagai alternatif pilihan.
Dengan sikap tegas Presiden Jokowi, diharapkan masyarakat dapat menerima bahwa kotak kosong adalah bagian dari sistem demokrasi yang ada di Indonesia.