Viral Video Asik Dipeluk dan Dicium oleh Seorang Perempuan, Dedi Mulyadi Buka Suara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Sep 2024, 15:48
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Viral Dedi Mulyadi Dipeluk dan Dicium Perempuan Viral Dedi Mulyadi Dipeluk dan Dicium Perempuan (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah video yang menampilkan Kang Dedi Mulyadi (KDM), salah satu calon gubernur Jawa Barat untuk Pilkada 2024, mendadak viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang perempuan yang diduga pendukung Partai Gerindra memeluk erat Dedi Mulyadi.

Perempuan itu terlihat sangat emosional, bahkan histeris, saat berpelukan dengan KDM. Sementara itu, perempuan lain terlihat berusaha memisahkan mereka, namun pelukan tersebut berlangsung cukup lama sebelum akhirnya dilepaskan. 

Tak hanya pelukan, Dedi Mulyadi juga dicium oleh dua perempuan yang hadir dalam acara tersebut. Video ini kemudian menjadi bahan pembicaraan di dunia maya, terutama karena interaksi fisik yang terlihat begitu akrab dan emosional. 

Dedi Mulyadi (kanan kemeja putih) yang hadir dalam sidang PK Saka Tatal, saat memberikan keterangan di PN Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/7/2024) <b>(ANTARA/Fathnur Rohman)</b> Dedi Mulyadi (kanan kemeja putih) yang hadir dalam sidang PK Saka Tatal, saat memberikan keterangan di PN Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/7/2024) (ANTARA/Fathnur Rohman)

Meski kejadiannya tampak spontan, sebagian pihak mempertanyakan konteks dan latar belakang kejadian ini, terutama kaitannya dengan dukungan politik menjelang Pilkada 2024. Video tersebut sebenarnya merupakan video lawas yang diambil pada sebuah acara.

Meski begitu, penyebaran video ini baru viral belakangan ini, dan banyak yang menghubungkannya dengan dinamika politik yang sedang memanas menjelang Pilkada Jawa Barat. Beberapa netizen bahkan berspekulasi bahwa video ini sengaja diangkat kembali untuk memengaruhi persepsi publik terhadap Dedi Mulyadi.

Narasi negatif yang menyertai video ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian orang memandangnya sebagai hal biasa yang bisa terjadi dalam acara publik, terutama bagi tokoh yang memiliki basis pendukung yang fanatik. 

Halaman
x|close