Ntvnews.id, Jakarta - Pasangan suami istri (pasutri) berusia lanjut (lansia) di Cipondoh, Kota Tangerang ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci. Keduanya tewas dengan luka tusukan di bagian tubuhnya.
Mayat BK (70) dan istrinya, RB (65), diketahui usai warga mencurigai keduanya tak terlihat beraktivitas pada beberapa hari terakhir. Keduanya ditemukan tewas pada Kamis (5/8/2024).
"Untuk istrinya ada lima luka tusukan, suaminya dua tusukan. Dua-duanya (luka) di bagian perut," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, dikutip Minggu (8/9/2024).
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol David Y Kanitero mengatakan kedua korban ditemukan di ruangan berbeda.
"Yang istri ditemukan di kamar, kemudian sang suami ditemukan di ruang tamu," ucap David.
Polisi pun mengungkap sejumlah temuan dari hasil olah TKP. Salah satunya ada buku berisi wasiat.
"Ada kata-kata apabila dia meninggal, nanti warisannya yang bisa diambil oleh keluarganya adalah ini, ini, ini. Kemudian juga dia berpesan masih mempunyai utang yang harus dibayar," kata Zain.
Dalam buku 'wasiat' tersebut korban berpesan agar jenazahnya dikremasi. Buku catatan itu juga mengungkap adanya permasalahan suami istri tersebut.
"Kemudian, (isi wasiat) kalau misalkan bila korban meninggal, agar nanti jenazahnya dikremasi dan abunya dibuang ke laut. Kemudian masalah ini adalah masalah suami istri," jelas dia.
Buku 'wasiat' itu diduga ditulis oleh suami. "Diduga yang menulis korban laki-laki, saat ini masih kita dalami untuk kebenaran tulisan dan isinya," kata David.
Temuan lain yang diungkap polisi yakni dua bilah pisau di lokasi kejadian. Pisau ditemukan di samping korban suami.
"Untuk pisaunya kita temukan dua buah pisau yang kita temukan di samping (korban) laki-laki," ucap David.
Mayat BK dan RB ditemukan pada Kamis, 5 September 2024. Keduanya terakhir dilihat tetangganya pada Minggu, 1 September.
"Menurut tetangganya, kedua korban terlihat terakhir itu pada 1 September. Saksi melihat mereka sedang menyapu halaman rumah," kata dia.
Pada Minggu, 1 September 2024, malam, saksi inisial S sempat memberikan kue ke rumah pasutri tersebut. Tapi ia tak bertemu langsung dengan kedua korban saat itu.
"Saksi tidak memberikan langsung kue tersebut, melainkan hanya mencantolkan di pagar," kata dia.
Mayat keduanya ditemukan pada Kamis, 5 September 2024. Temuan jasad pasangan lansia ini terungkap setelah warga mencurigai keduanya tidak kelihatan beberapa hari.
"Tetangga sudah tidak melihat kedua korban pada Minggu, 1 September. Pada Senin, 2 September, sudah tidak kelihatan dua-duanya," papar David.
Merasa curiga, tetangga dan ketua RT kemudian menghubungi adik korban pada Kamis, 5 September 2024. Adik korban datang dan meminta agar rumah korban dibongkar.
"Karena pada saat itu pintu rumah dalam keadaan terkunci rapat dari dalam," kata David.
Ketua RT lantas menghubungi polisi. Jendela terali rumah lalu dibongkar paksa.
"Kemudian di hadapan para saksi, adik korban laki-laki membuka paksa jendela dan terali jendela menggunakan linggis," tuturnya.
Usai jendela terbuka, terlihat si suami tewas di ruang tamu, sementara istrinya tewas di dalam kamar.