Ntvnews.id, Port Moresby - Paus Fransiskus, yang merupakan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia serta Kepala Negara Vatikan, baru-baru ini melakukan kunjungan ke komunitas terpencil di Papua Nugini yang dikelilingi oleh hutan.
Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus meminta masyarakat setempat untuk menangani masalah sosial dan mengakhiri kekerasan serta praktik takhayul dan sihir yang mengotori tempat yang dia anggap seperti Eden.
Dilansir dari AFP, Senin, 9 September 2024, Paus Fransiskus awalnya menggambarkan Vanimo sebagai "pemandangan alam yang megah dan penuh kehidupan, menciptakan citra Eden."
Paus mengucapkan terima kasih kepada ribuan orang yang berkumpul untuk menemuinya, beberapa di antaranya telah berjalan kaki atau berlayar selama berhari-hari. Dia juga memuji senyum dan kegembiraan anak-anak setempat.
Baca Juga: Paus Fransiskus Naik Pesawat Hercules Kunjungi Salah Satu Kota Paling Terpencil di Dunia
Namun, Paus juga menilai tempat tersebut sebagai surga yang menghadapi berbagai masalah. Dia meminta umat beriman dan misionaris setempat untuk membantu mengatasi perpecahan dalam masyarakat baik yang bersifat pribadi, keluarga, maupun suku serta mengusir ketakutan, takhayul, dan ilmu sihir dari hati masyarakat.
Lebih dari 90 persen dari 12 juta penduduk Papua Nugini mengaku sebagai Kristen, dengan sekitar seperempatnya beragama Katolik. Namun, agama Katolik harus berdampingan dengan berbagai kepercayaan, adat istiadat, dan ritual lokal.
Beberapa daerah di Papua Nugini mengalami kekerasan suku dan kepercayaan kuat terhadap ilmu hitam, di mana warga desa sering kali menuduh wanita secara salah sebagai pelaku ilmu hitam dan membunuh mereka dengan cara yang mengerikan. Peneliti Australia memperkirakan sekitar 3.000 kematian terjadi dalam 20 tahun terakhir akibat hal ini.
Baca Juga: Detik-detik Paus Fransiskus Nyaris Jatuh saat di Papua Nugini
Paus Fransiskus mendorong umatnya untuk menghadapi masalah sosial tersebut secara langsung dan memperbaiki citra bangsa mereka. "Jadikan Papua Nugini terkenal tidak hanya karena keanekaragaman flora dan fauna, pantai yang indah, dan laut yang jernih, tetapi terutama karena orang-orang baik yang Anda temui di sini," ujarnya.
Pesan ini disambut baik oleh warga Papua Nugini, banyak di antaranya berharap kunjungan Paus dapat membawa perubahan positif bagi negara mereka.
Minggu sebelumnya, Paus mengadakan misa untuk 35.000 orang di ibu kota Port Moresby. Kunjungannya ke Papua Nugini akan berakhir pada hari Senin, di mana ia akan memberikan pidato kepada kaum muda di stadion sebelum terbang ke Timor Leste. Di Timor Leste, Paus akan bertemu dengan negara berpenduduk Katolik yang pendetanya telah terlibat dalam skandal pelecehan anak.